Harga Batu Bara Melesat 4%, Dikit Lagi US$ 400/Ton

Market - Maesaroh, CNBC Indonesia
05 July 2022 07:09
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara langsung terbang pada awal pekan. Pada perdagangan Senin (4/7/2022), harga batu kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 391,45 per ton. Melonjak 4,4% dibandingkan Jumat pekan lalu.

Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 23 Juni lalu atau sepekan lebih. Penguatan kemarin juga mendekatkan harga batu hitam ke level psikologis US$ 400 per ton.

Secara keseluruhan, harga batu bara sudah menguat 4,2% secara point to point dalam sepekan. Dalam sebulan, harga batu bara menguat tipis 0,2% sementara dalam setahun melesat 184,2%.




Lonjakan harga batu bara dipicu oleh melesatnya harga gas alam serta langkah negara Eropa untuk mempercepat pasokan sebelum larangan impor batu bara dari Rusia diberlakukan pada 10 Agustus mendatang. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) yang menjadi patokan Eropa naik 11% menjadi EUR 160,83 per megawatt-jam kemarin. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 19 April 2022 atau lebih dari 2,5 bulan terakhir.

Kenaikan harga gas dipicu oleh aksi mogok pekerja dan operator sektor energi Norwegia. Aksi mogok diperkirakan akan memangkas output gas hingga 292.000 barel setara minyak per hari atau 13% dari total output.

Kondisi ini semakin menambah persoalan pasokan gas di Eropa setelah sebelumnya Rusia sudah memangkas pasokan gas ke kawasan tersebut. Lonjakan harga gas langsung berimbas kepada harga batu bara mengingat batu hitam merupakan sumber energi alternatif buat gas.

"Kami memperkirakan harga batu bara masih akan sangat dipengaruhi oleh gas dan larangan impor batu bara dari Rusia. pasar juga melihat adanya kesulitan dalam tambahan produksi dan ekspor meskipun harga nya melonjak," tutur salah seorang analis perdagangan batu bara dari sebuah trading house asal Swiss, seperti dikutip dari Montel News.


Australia sebagai eksportir terbesar batu bara metalurgi di dunia tengah menghadapi musim hujan yang lebat. Kondisi tersebut membuat pengiriman terganggu.

Upaya Eropa mempercepat pasokan batu bara membuat ruang penyimpanan atau storage terus meningkat. Ketersediaan batu bara di dua hub impor Eropa - Rotterdam dan Amsterdam- kini mencapai 5,85 juta ton, rekor tertinggi dalam 2,5 tahun. Pengiriman batu bara menuju pelabuhan barat daya Eropa diperkirakan mencapai 5,76 juta ton pada Juni, turun sedikit dibandingkan yang tercatat pada Mei (6,17 juta ton).

Di tengah upaya percepatan pasokan, Eropa kini dihadapkan pada berkurangnya ketersediaan tongkang pengangkut batu bara serta rendahnya permukaan sungai.
Tongkang dari pelabuhan-pelabuhan Eropa lebih banyak dioperasikan untuk mengangkut bijih-bijihan.

"Ketersediaan batu bara bisa kembali ketat karena kurangnya tongkang pengangkut batu bara di sungai dari pelabuhan Amsterdam, Rotterdam dan Antwerp. Permukaan air sungai yang lebih rendah karena cuaca panas juga menjadi persoalan," tutur analis dari Redshaw Advisors.

Di Jerman, musim panas membuat Sungai Rhine di Jerman surut sehingga dikhawatirkan mengganggu pengiriman batu bara. Cuaca panas kemungkinan akan berlangsung dari pertengahan Juli hingga minggu pertama Agustus.

"Jika Juli sungai akan sangat kering dan sepertinya memang demikian maka pengiriman barang melalui sungai tersebut akan dilarang," tutur Robin Girmes meteorologis dari Energy Weather.

Pada musim panas 2018, pengiriman barang melalui Sungai Rhine dilarang karena permukaan sungai surut di bawah 80 cm.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Cur Hancur! Batu Bara Makin Hancur, Seminggu Harga Ambles 14%


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading