Menakar Arah Laju Komoditas Semester II-2022

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 July 2022 12:50
Ahli agronomi Dario Sabini memeriksa tanaman jagung yang terkena dampak kekeringa di sebuah pertanian
Foto: Ahli agronomi Dario Sabini memeriksa tanaman jagung yang terkena dampak kekeringa di sebuah pertanian di 25 de Mayo, di pinggiran Buenos Aires, Argentina (24/1/2022) (REUTERS/Agustin Marcarian)

Harga biji-bijian dinilai sudah mencapai puncaknya, begitu juga dengan harga pangan global. Penyebabnya dalah lebih banyak pasokan yang sedang dikirim.

Produksi gandum pada musim dingin yang sedang berlangsung di bumi bagian utara diharapkan memenuhi pasokan. Begitu juga panen gandum musim semi, jagung, dan kedelai. Hambatan datang dari kekeringan Amerika Selatan yang membuat produksi turun.

Pada paruh kedua 2022 pasokan global diperkirakan akan tetap kerak karena jutaan ton biji-bijian masih tertahan pengirimannya dari Ukraina.

Minyak kelapa sawit, minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia, baru saja merosot ke level terendah tahun ini karena produsen utama Indonesia meningkatkan ekspor.

Sementara gandum, jagung, dan kedelai jatuh dari level tertingginya. Biaya pangan global telah turun dari puncaknya sepanjang masa di bulan Maret, dan lebih banyak lagi penurunan akan menyusul.

Harga Jagung, Gandum, dan KedelaiFoto: Refinitiv
Harga Jagung, Gandum, dan Kedelai

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular