IHSG Tumbang, Kekayaan Konglomerat Ini Ikut 'ARB'
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah situasi pasar ekuitas yang masih bergejolak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,17% dan lanjut tertekan 2,62% ke 6.615,56 pada perdagangan Senin (4/7), pukul 9.58 WIB. IHSG tumbang ke level 6.600 setelah sepekan lalu IHSG konsisten berakhir di zona merah.
Sejumlah emiten milik taipan RI juga tercatat ambles cukup dalam, baik itu secara harian, bulanan hingga sejak awal tahun ini (ytd). Beberapa emiten yang sempat menguat drastis selama pandemi harga sahamnya mulai mendingin, dengan salah satu emiten kapitalisasi pasarnya terpangkas lebih dari setengah.
Sedangkan beberapa emiten lain melemah cukup dalam sebulan dan tiga bulan terakhir, salah satunya akibat berbagai sentimen negatif global dan kondisi pasar modal yang sempat ambruk setelah dibuka kembali pasca libur panjang lebaran. Berikut adalah daftar sejumlah taipan RI yang kekayaannya berkurang drastis baik itu sejak awal tahun, tiga bulan atau sebulan terakhir akibat pasar modal yang terus bergejolak.
Jerry Ng dan Patrick Walujo
Jerry Ng yang merupakan bankir senior Tanah Air masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia setelah saham emiten bank mini yang diakuisisi dan disulap jadi bank digital harganya terbang meroket dalam dua tahun terakhir. Sementara Patrick Walujo merupakan pendiri Northstar Group juga masuk ke ARTO lewat Wealth Track Technology Limited (WTT).
Bank Jago (ARTO) yang juga disokong oleh konsorsium GOTO dan dana abadi Singapura GIC, harga sahamnya telah terpangkas lebih dari setengahnya tahun ini.
Jerry Ng diketahui memiliki saham di Bank Jago lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebesar 29,80%. Sedangkan Patrick yang mengendalikan WTT yang memiliki 11,68% saham ARTO juga bertindak sebagai pengendali bersama MEI milik Jerry Ng.
Sejak awal tahun kapitalisasi pasar ARTO terpangkas Rp 111,56 triliun, artinya harta kongsi Jerry Ng di MEI susut sekitar Rp 33,24 triliun. Sementara itu harta kongsi Patrick Walujo di WTT menguap sekitar Rp 13,03 triliun.
Pada perdagangan hari ini saham ARTO kembali bergerak di zona merah dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) di harga Rp 7.950/saham dengan kapitalisasi pasar Rp bersisa Rp 110,16 triliun.
Keluarga Sariaatmadja
Konglomerat media yang mulai merambah ke sektor teknologi, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, juga menyaksikan kekayaannya menguap signifikan tahun ini. Saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) sempat berkali-kali ditutup ARB usai bursa libur lebaran, tahun ini sahamnya turun lebih dari sepertiga atau sebesar 34,21%.
Pada perdagangan Senin (4/7) pagi, saham EMTK kembali melemah 3,85% ke posisi Rp 1.500/saham dengan kapitalisasi pasar EMTEK kini tercatat sebesar Rp 91,86 triliun, turun signifikan dari awal tahun sebesar Rp 139,64 triliun. Artinya Eddy yang menggenggam langsung 22,9% saham EMTK, tahun ini hartanya berkurang Rp 10,94 triliun dari kinerja buruk saham EMTK.
Selanjutnya kekayaan Eddy juga tergerus dari kepemilikan saham di emiten lain yang tergabung dalam Grup Emtek, seperti Surya Citra Media (SCMA) dan Bukalapak.com (BUKA).
Pagi ini saham BUKA melemah 6,02% ke Rp 250/saham dan sejak awal tahun telah melemah 42,33%. Sedangkan SCMA pagi ini melemah 4,37% ke posisi Rp 197/saham dan telah melemah nyaris 40% tahun ini.