
IHSG Tumbang, Kekayaan Konglomerat Ini Ikut 'ARB'

Keluarga Hartono
Kekayaan keluarga Hartono dari kepemilikan saham di Bank BCA (BBCA) ditaksir berkurang Rp 60 triliun dalam tiga bulan terakhir akibat volatilitas perdagangan di bursa saham. Bank BCA yang merupakan emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sahamnya telah terkoreksi 11,02% atau kapitalisasi pasarnya menguap Rp 107,91 triliun dalam tiga bulan terkahir.
Keluarga Hartono yang merupakan pemilik dari PT Dwimuria Investama Andalan yang merupakan pengendali BCA dengan kepemilikan 55,94% mengalami penyusutan kekayaan mencapai Rp 60,36 triliun.
Tidak hanya BBCA, emiten Grup Djarum lainnya yang dikendalikan keluarga Hartono juga bernasib serupa dengan Supra Boga Lestari (RANC) terkoreksi 14,54% tiga bulan terakhir. Sementara itu Sarana Menara Nusantara (TOWR) tercatat mampu menguat tipis 3,40% dalam tiga bulan terakhir.
Pagi ini ketiga emiten Grup Djarum tercatat bergerak di zona merah.
Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya
Emiten investasi milik Menteri Pariwisata RI Sandiaga Uno dan rekan bisnisnya Edwin Soeryadjaya, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) telah melemah 25,73% dalam sebulan terakhir atau kapitalisasi pasarnya lenyap Rp 10,76 triliun. Sementara itu emiten tambang yang dikendalikan Grup Saratoga yaitu Merdeka Copper Gold (MDKA) ikut melemah 25,09% dalam sebulan terakhir atau kapitalisasi pasarnya menguap Rp 32,06 triliun.
Saratoga diketahui menguasai 16,92% saham MDKA, sedangkan Sandiaga Uno dan Edwin masing-masing diketahui memiliki 21,51% dan 33,10% saham SRTG. Artinya dari SRTG saja, kekayaan Sandiaga menguap sekitar Rp 2,31 triliun dalam sebulan terakhir, sedangkan tambahan kerugian mengambang dari MDKA ditaksir mencapai Rp 1,17 triliun. Artinya dalam sebulan terkahir, kekayaan Pak Menteri susut sekitar Rp 3,48 triliun.
Sementara itu, transaksi di kedua saham tersebut ikut membuat harta Edwin berkurang sekitar Rp 5,36 triliun dalam sebulan.
