
Eropa Teriak Krisis Energi, Harga Batu Bara Cetak Rekor

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Eropa melonjak ke posisi tertinggi dalam 15 minggu didukung oleh peningkatan permintaan untuk pembangkit listrik.
Pada Kamis (23/4/2022) harga batu bara Eropa acuan Rotterdam untuk kontrak 2 bulan tercatat US$ 379,9/ton, naik 2,75% dari perdagangan sebelumnya.
"Pendorong utama minggu ini adalah rencana Belanda dan Jerman untuk meningkatkan pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai cara untuk mengurangi konsumsi gas. Beberapa negara lain sedang mempertimbangkan tindakan serupa, "kata seorang pedagang yang berbasis di Inggris.
Batu bara juga sejalan dengan lonjakan harga gas setelah Jerman menaikkan tingkat krisis menjadi "waspada". Artinya penyimpanan energi akhir tahun dalam bahaya karena ketidakpastian pasokan gas alam dari Rusia, kata seorang pedagang di Swiss.
Harga gas Eropa acuan Rotterdam pada Kamis (23/6/2022) tercatat 133,35 Euro/MWh (Mega Watt per hour), naik 4,86% dibanding hari sebelumnya.
Jerman berencana untuk kembali menggunakan batu bara dalam waktu sekitar dua minggu, ujar Menteri Ekonomi dan Iklim Robert Habeck.
Impor batubara termal Jerman tahun ini dapat meningkat setidaknya 15% dibandingkan 2021, menjadi sekitar 30-31 ton, kata grup importir batubara Jerman VDKi.
Belanda juga menghapus batasan pembangkit listrik tenaga batu bara pada awal pekan ini untuk menghemat pemakaian gas.
Lonjakan harga batu bara terjadi meskipun persediaan batu bara di pelabuhan-pelabuhan Eropa barat laut mencapai level tertinggi sejak Januari 2020 karena impor Rusia terakhir jelang embargo pada Agustus bertepatan dengan meningkatnya pasokan dari tempat lain.
"Mengingat peningkatan permintaan yang diharapkan, harga di Eropa harus meningkat ke tingkat yang memungkinkan importir untuk membawa pasokan dari Afrika Selatan dan Pasifik, sehingga akan tetap mahal untuk mengganti batubara Rusia, terutama mulai Agustus dan seterusnya," kata para pedagang Swiss.
Harga batu bara yang tinggi saat ini tampaknya mengabaikan permintaan China yang melemah dan peningkatan pasokan global di bulan Juni. Pasokan batubara termal seaborne global dapat meningkat setidaknya 6% yoy pada Juni di karena meningkatnya ekspor Indonesia.
"Produksi China telah meningkat tahun ini dan impor mereka juga menurun dan juga karena tindakan terkait Covid," kata seorang pedagang asal Inggris.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kudu Siap! Permintaan Batu Bara Dari Eropa Bisa Membludak
