Batu Bara Terbang, Buyback Diperpanjang! ADRO Siap Naik Lagi?

Putra, CNBC Indonesia
24 June 2022 07:20
Tambang batu bara PT Adaro Indonesia
Foto: Adaro Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara milik Garibaldi 'Boy' Thohir yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana perpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham. Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan pada 20 Juni 2022, perpanjangan periode buyback pada 20 Juni hingga 19 September 2022.

Keputusan ini terjadi jelang kembali melesatnya harga batu bara acuan Newcastle yang pekan lalu naik 13% dan kembali naik pada perdagangan hari ini sebesar 1,53% ke level US$ 398/ton. Harga batu bara terus melesat mendekati level tertingginya sepanjang masa yang baru saja dicetak bulan lalu di angka US$ 421/ton.

ADRO memang getol melakukan aksi korporasi berupa buyback saham sejak September tahun lalu. Sejauh ini perusahaan berencana untuk melakukan buyback sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.

Adanya aksi korporasi ini turut membuat harga saham ADRO terkerek naik. Sejak awal tahun nilai kapitalisasi pasar melesat 30,67%. Dalam 6 bulan terakhir harga saham ADRO naik 61,98%.

Sekretaris perusahaan ADRO Mahardika Putranto mengatakan adanya aksi korporasi ini tak akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia mencukupi untuk aksi ini.

Adanya aksi buyback biasanya akan direspons positif oleh pasar sehingga harga saham perusahaan yang di-buyback cenderung naik.

Dengan adanya buyback, suplai saham perusahaan di pasaran akan berkurang sehingga harganya akan cenderung naik. Apabila perusahaan yang melakukan buyback merupakan perusahaan bonafide dan berfundamental baik maka aksi ini menjadi katalis positif untuk harga sahamnya.

Hal ini tercermin dari mayoritas analis yang masih memberikan rating buy dengan target harga Rp 3.500.

Riset Mirae Sekuritas bahkan mematok target harga saham ADRO di Rp 3.950/unit dengan rating buy.

Kinerja keuangan ADRO memang sedang moncer. Hingga kuartal I-2022, pendapatan perseroan meningkat 77% secara tahunan menjadi US$ 1,2 miliar.

Peningkatan pendapatan disebabkan oleh naiknya harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) yang naik 85% secara tahunan menjadi US$ 97,4/ton.

Sementara itu laba bersih ADRO naik 323,5% secara tahunan menjadi US$ 400 juta. Prospek saham batu bara dinilai masih cerah. Apalagi dengan tren harga batu bara global yang naik.

Untuk diketahui, harga kontrak batu bara acuan ICE Newcastle naik 1,53% ke US$ 398/ton kemarin (23/6). Harga batu bara semakin dekat US$ 400/ton.

Banyak analis yang memperkirakan harga batu bara masih akan tetap tinggi sampai akhir tahun apalagi dengan kembalinya Eropa untuk menggunakan bahan bakar fosil ini.

Tren kenaikan harga batu bara ini diperkirakan bakal mendongkrak pendapatan ADRO. Mirae Asset Sekuritas pun merevisi naik proyeksi pendapatan ADRO untuk tahun ini.

Top line ADRO diproyeksikan naik 37,6% dikarenakan oleh potensi peningkatan ASP.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular