Kasus Covid China Naik, Harga Karet Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 22/06/2022 17:59 WIB
Foto: REUTERS/Surapan Boonthanom

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan hari ini menyusul peningkatan kasus baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China.

Pada Rabu (22/6/2022) harga karet yang diperdagangkan di pasar berjangka Jepang tercatat JPY 254/kg, turun 0,27% dibandingkan posisi kemarin.


China melaporkan 126 kasus virus corona baru pada 21 Juni, di mana 31 di antaranya bergejala dan 95 tidak menunjukkan gejala, berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional. Ibu kota China, Beijing, melaporkan empat kasus gejala lokal baru dengan dua kasus baru tanpa gejala. Shanghai juga melaporkan empat kasus baru bergejala lokal, di mana empat kasus baru tanpa gejala.

Adapun China mempunyai prinsip zero Covid di mana pemerintah setempat bisa melakukan karantina wilayah atau lockdown sebagai upaya menahan laju penyebaran virus.

Hal ini yang dicemaskan dapat mengganggu permintaan karet. Sebab China merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton, mengacu data Statista.

Selain itu, oleh hujan yang mulai mereda di produsen utama Thailand membuat pasokan akan kembali pulih. "Hujan lebih sedikit dan banjir lebih sedikit di Thailand, yang mengarah ke ekspektasi bahwa pasokan bahan mentah akan meningkat," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Thailand adalah produsen terbesar di dunia dengan produksi 4,37 juta ton karet alam pada tahun 2020, berdasarkan data Statista sehingga produksinya dapat mempengaruhi harga karet.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan