
Kabar Pasar Hari Ini, Dari Kisah Revlon Hingga Garuda

BRMS Targetkan Pabrik Emas Kedua di Palu Rampung Kuartal 3
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan kemajuan atas konstruksi pabrik emas keduanya di Palu. CEO & Direktur Utama dari BRMS, Agus Projosasmito, berharap penyelesaian konstruksi pabrik tersebut dapat selesai pada kuartal III-2022.
"Pekerjaan konstruksi atas pabrik emas kami yang kedua di Palu mengalami kemajuan yang baik. Kami berharap untuk dapat menyelesaikan konstruksi pabrik ini di kuartal ketiga tahun ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/6).
Agus menjelaskan, pabrik emas kedua tersebut memiliki kapasitas sebesar 4.000 ton bijih per hari. Dengan adanya tambahan pabrik tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi emas perusahaan pada kuartal keempat tahun ini.
Harusnya Listing 14 Juni, Mandiri Mineral Perkasa Batal IPO?
PT Mandiri Mineral Perkasa Tbk (NPII), emiten di bidang jasa penunjang pertambangan dan penggalian, diketahui membatalkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Hal itu terungkap dalam laman e-ipo, di mana status IPO perseroan adalah canceled. Hingga berita ini ditulis, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna belum memastikan apakah Mandiri Mineral memang membatalkan atau menunda rencana IPO-nya.
Yang jelas, jika dilihat dari jadwal sementara IPO perseroan, perseroan dijadwalkan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 14 Juni 2022. Artinya, IPO perseroan sudah melewati jadwal rencana awal.
Hingga Senin (20/6/2022), perseroan belum menetapkan harga fix IPO dan belum melangsungkan penawaran umum. Berdasarkan jadwal IPO, perkiraan masa penawaran umum adalah pada 8-10 Juni 2022.
Delta Wibawa Tender Wajib Saham LUCY Rp 107/Saham
PT Delta Wibawa Bersama (DWB) akan melakukan penawaran tender wajib saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) sehubungan dengan saham yang dimiliki pemegang saham publik sebanyak 497.450.200 saham atau sekitar 48,06% dari seluruh modal Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 10.
Jumlah tersebut terdiri dari pertama, seluruh Saham Publik dengan jumlah sebanyak-banyaknya 207.200.200 Saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Publik, atau sekitar 20,02% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Kedua, seluruh saham PT Calvin Rekapital Asia dengan jumlah sebanyak-banyaknya 160.425.000 Saham, atau sekitar 15,50% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Ketiga, seluruh saham Surya Andarurachman Putra dengan jumlah sebanyak-banyaknya 129.825.000 Saham, atau sekitar 12,54% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Namun, berdasarkan Surat Pernyataan Surya Andarurachman Putra tertanggal 30 Mei 2022 dan Surat Pernyataan PT Calvin Rekapital Asia tertanggal 31 Mei 2022, Surya Andarurachman Putra dan PT Calvin Rekapital Asia tidak akan menjual saham yang dimiliki mereka pada saat berlangsungnya periode Penawaran Tender Wajib.
"Sehingga, Pengendali Baru hanya akan melakukan pembelian melalui Penawaran Tender Wajib atas seluruh Saham Publik dengan jumlah sebanyak-banyaknya 207.200.200 Saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Publik, atau sekitar 20,02% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan," tulis prospektus, Senin (20/6/2022).
(RCI/dhf)