
Fed Effect Masih Terasa, Harga Timah Kepeleset

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia terpantau melemah pada perdagangan sore ini. Ekspektasi permintaan yang lesu akibat kenaikan suku bunga jadi sentimen pemberat laju harga timah dunia.
Pada Jumat (17/6/2022) pukul 15.35 WIB harga timah dunia tercatat US$ 31.740/ton, turun 0,81% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga timah juga tertekan oleh kenaikan suku bunga Fed AS yang agresif. Naiknya suku bunga dipandang investor dapat mengerem laju pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini dikhawatirkan akan memangkas permintaan global untuk timah.
"Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah karena bank sentral menaikkan suku bunga membebani sentimen di pasar logam dasar," kata ahli strategi komoditas di ANZ dalam sebuah catatan.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75% menjadi 1,75%. Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 0,5%.
Sementara saat ini sekitar 60% kapasitas peleburan timah di China akan akan terganggu produksinya karena agenda pemeliharaan. Namun diperkirakan harga timah tidak akan terpengaruh dari susutnya pasokan timah. Ini karena harga timah dinilai masih tinggi meskipun masih dalam tren turun.
Namun, persediaan timah di gudang terus meningkat. Sehingga dianggap mampu mengkompensasi kehilangan pasokan timah di pasar meskipun operasional produksi timah terganggu pemeliharaan.
Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 3.025 ton per 16 Juni 2022. Jumlah ini lebih banyak 50% secarapoint to-point (ptp) dibandingkan awal tahun sebesar 2.020 ton.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melesat! Harga Timah 'Terbang' 3% Lebih