Lelah Ditarik Ulur, Harga Emas Akhirnya Drop!

Maesaroh, CNBC Indonesia
17 June 2022 17:25
A Thai shopkeeper talks to customer who sold gold necklace to the gold shop in Bangkok, Thailand, Thursday, April 16, 2020. With gold prices rising to a seven-year high, many Thais have been flocking to gold shops to trade in their necklaces, bracelets, rings and gold bars for cash, eager to earn profits during an economic downturn.(AP Photo/Sakchai Lalit)
Foto: Harga Emas Meroket di Thailand. IAP/Sakchai Lalit)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas melemah menjelang akhir pekan. Pada perdagangan Jumat (17/6/2022) pukul 14:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.844,10 per troy ons. Harga emas melemah 0,68%.

Dalam sepekan, harga emas juga sudah anjlok 1,4% secara point to point. Dalam sebulan, harganya masih menguat 1,6% dan dalam setahun meningkat 4%.


Ilya Spivak, analis dari DailyFX, memperkirakan emas akan terus melemah setelah menjalani periode yang sangat volatile selama delapan hari terakhir.

Pada Jumat pekan lalu atau saat data inflasi Amerika Serikat (AS) diumumkan, harga emas terbang ke titik tertingginya dalam sebulan lebih di harga US$ 1.870,96 per troy ons. Namun, harga emas juga terpelanting ke level terendah dalam sebulan pada Selasa pekan ini (14/6/2022)atau menjelang pengumuman The Fed ke titik US$ 1.808,10 per troy ons.

"Pergerakan emas terjebak di kisaran US$ 1.800 saat hendak merangkak ke kisaran US$ 1.880-1890. Pergerakan emas baru akan menjadi jelas saat dampak kenaikan suku bunga menghilang," tuturnya, seperti dikutip Reuters.

Spivak menambahkan trader dan investor masih mempertimbangkan kenaikan suku bunga AS serta kekhawatiran resesi. Dua hal yang menarik ulur ini membuat emas sulit ditebak.

Kenaikan suku bunga The Fed akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Keduanya berdampak buruk kepada pergerakan emas. Namun, kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga bisa membawa AS ke dalam jurang resesi. Emas merupakan aset aman di tengah memburuknya perekonomian sehingga akan dicari saat terjadi resesi.

"Arah gerak emas akan menjadi jelas saat investor sudah benar-benar mengatakan ya, saya yakin inflasi bisa terkendali. Atau sebaliknya mereka akan tegas meyakini inflasi tidak bisa dikendalikan sehingga mereka akan mencari alternatif investasi seperti emas," imbuh Spivak.

Fitch Solutions mengatakan harga emas sepertinya masih akan melemah karena dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS akan terus merangkak naik.

"Ke depan, dollar AS diperkirakan akan menguat dan yield juga meningkat sehingga harga emas akan tertahan. Namun, harga emas tidak akan benar-benar ambruk karena lonjakan inflasi dan pandemi Covid yang masih ada akan tetap membantu emas," ujar Fitch Solutions, kepada Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Peringatan Krisis Lebih Buruk dari 2008, Emas Diborong?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular