
Jam Perdagangan Bursa Jelang Endemi, PMN ADHI Hingga Perumnas

5. Curhat Perumnas Dari Susahnya Dapat Pinjaman Hingga Dapat PMN
Perumnas menjadi salah satu BUMN yang mendapat kucuran penyertaan modal negara (PMN). Nilainya untuk perusahaan ini sebesar Rp 1,57 triliun.
Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Sooediro menyebut, PMN bakal digunakan untuk memperkuat struktur modal. PMN Sekaligus juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas keuangan.
Perumnas memang membutuhkan kucuran dana itu. Pasalnya, penjualan dan laba perusahaan menurut Budi turun drastis. Arus kas bersih operasional negatif, bahkan rasio keuangan tidak memenuhi syarat. "Sehingga, Perumnas tidak bankable," kata Budi, Kamis (16/6/2022).
Kondisi itu sejatinya sudah terjadi sejak lama. Cuma, pandemi Covid-19 kian memperburuk keadaan.
Diharapkan, PMN tersebut akan menyehatkan struktur permodalan, rasio keuangan membaik, dan memenuhi persyaratan finansial. Sehingga, kapabilitas dan akses pendanaan bisa meningkat hingga Perumnas bisa menyelesaikan seluruh persedian dan memenuhi konsumen serta perputartan pengembangan baru.
Berdasarkan timeline, pengajuan PMN Perumnas pada 3 Juni akan Rapat Pembahasan Antar Kementerian (PAK) II yang akan dilanjutkan dengan harmonisasi RPP di Sektetariat Negara dan Kementerian terkait, yang kemudian akan dilanjtkan dengan penetapan PP oleh Presiden.
"Sudah sampai di titik-titik akhir, harapannya setelah PAK 2, sesuai jadwal selambatnya Juli, PMN tunai bisa kami terima dan bisa melaksanakan aktivitas dalam penyediaan perumahan," kata dia.
6. Tambah RS, BMHS Siap Lanjutkan Fokus Bisnis Lewat 3 Pilar
PT Bundamedik Tbk (BMHS) melakukan pengembangan bisnis secara signifikan tahun ini. Bundamedik saat ini dilaporkan tengah melakukan groundbreaking di Rumah Sakit Bunda di kota Bekasi.
Managing Director PT Bundamedik, Nurhadi Yudiyantho, mengatakan hal tersebut merupakan project yang tengah dikerjakan pihaknya untuk menambah Rumah Sakit baru dari PT Bundamedik di tahun 2022-2023.
"Tahun in capex untuk penambahan RS yakni sebesar Rp 30 milyar," ujar Nurhadi dalam diskusi media PT Bundamedik, Kamis (16/06/2022).
Adapun capex untuk pengembangan IT internal disiapkan dana sebanyak Rp 5 hingga Rp 10 milyar.
Sementara itu Komisaris Utama BMHS, dr. Ivan Sini, menuturkan BMHS sebelumnya di awal tahun 2022 juga telah menambah dua rumah sakit, antara lain RSJP Paramata Bandung dan RSU Citra Harapan Bekasi.
"Meskipun terjadi penurunan pendapatan secara umum dibanding sebelumnya sebesar Rp 389 milyar, perusahaan akan terus melanjutkan penguatan fundamental bisnis untuk pencapaian jangka panjang perusahaan," terangnya.
Selain itu, BMHS siap melanjutkan fokus bisnisnya melalui tiga pilar strategi yang sudah dicanangkan, antara lain perluasan ekosistem, pendalaman kemitraan strategis, hingga penguatan core business.
"Ke depan, kami siap memperkuat core kami yang bertumpu pada customer journey, dari mulai pengembangan booking apps demi permudah pasien dan keluarga pasien untuk janji temu ataupun telekonsultasi hingga pembenahan kualitas costumer journey," pungkasnya.
7. Lippo Lepas Lippo Life Assurance ke Medika Ekosis Digital
PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) bakal melepas kepemilikan di PT Lippo Life Assurance kepada PT Medika Ekosis Digital.
Dalam pengumuman di media massa, Rabu (15/6/2022), Direksi Lippo Life Assurance mengumumkan bahwa, dengan tunduk pada persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya, akan dilakukan suatu rencana penjualan secara langsung dari LGI kepada Medika Ekosis Digital.
LGI akan menjual 199.999.998 lembar saham yang dimiliki LGI dalam Lippo Life Assurance, yang mewakili 99,99% modal saham yang telah ditempatkan dalam perseroan.
"Rencana pengambilalihan tersebut akan mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap Perseroan dan akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar manajemen Lippo Life Assurance.
Adapun pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (16/6/2022), saham LPGI belum bergerak karena belum ada transaksi. Harga saham masih terpantau di Rp 9.200 per unit.
Saham LPGI nampaknya memang kurang likuid. Sepanjang bulan ini saja, baru ada lima kali transaksi, di mana tiga di antaranya berakhir di zona merah, sekali stagnan dan satu kali naik. Namun sejak awal tahun, saham LPGI sudah meroket 87,76%.
8. Kali Ini Giliran Komisaris Bukalapak yang Borong Saham BUKA
Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terus diborong oleh pemegang saham, jajaran direksi hingga komisaris.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang dirilis oleh perseroan, Rd Adi Wardhana Sariaatmadja selaku komisaris melakukan pembelian saham BUKA sebanyak 3.800.000 atau setara dengan 0,0038%.
Transaksi dilakukan pada 13 Juni 2022 di harga Rp 266/unit. Nilai transaksi pembelian saham ini senilai Rp 1,01 miliar.
Sebelum transaksi ini dilakukan, Rd Adi Wardhana Sariaatmadja telah menggenggam 768.785.501 saham atau setara dengan 0,7459%.
Setelah transaksi dilakukan, kepemilikan saham Rd Adi Wardhana Sariaatmadja yang juga masuk keluarga pemilik grup Emtek menggenggam 0,7497% saham.
Sebelum komisaris, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) diborong oleh direksinya. Mengacu pada keterbukaan informasi yang dirilis oleh perseroan, direktur BUKA yakni Teddy Nuryanto Oetomo dilaporkan membeli saham BUKA.
Teddy dilaporkan membeli sebanyak 1.800.000 saham BUKA di Rp 300/unit pada tanggal 9 Juni 2022. Nilai transaksi mencapai Rp 540.000.000.
Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk investasi. Setelah transaksi dilakukan, Teddy Nuryanto Oetomo resmi memegang 158.790.392 saham BUKA atau setara dengan 0,154%.
Sebelum Teddy, pemegang saham BUKA juga melakukan aksi beli serupa. Adalah PT Kreatif Media Karya Tbk (KMK) yang menambah kepemilikannya pada 6 Juni 2022.
KMK merupakan pemegang saham pengendali BUKA dengan kepemilikan sebesar 23,93%. Untuk diketahui, KMK merupakan sayap bisnis digital emiten PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Mengacu pada keterbukaan informasi BUKA, KMK tercatat melakukan pembelian saham BUKA di harga Rp 317/unit sebanyak 724.302.254.
Nilai total transaksi tersebut mencapai Rp 229,6 miliar atau setara dengan tambahan sebesar 0,7% dari total saham outstanding.
Setelah transaksi tersebut, KMK memegang 25.385.649.537 saham BUKA atau setara dengan 24,63% dengan status kepemilikan saham langsung.
(vap/vap)[Gambas:Video CNBC]