Yuk Baca Kabar Pasar, Dividen Unilever Hingga IPO HILLCON
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir ambles 0,61% pada penutupan perdagangan Rabu (15/6/2022) merespons sentimen negatif yang tengah menghantui pelaku pasar pasca rilis inflasi Amerika Serikat, sementara yield obligasi pemerintah AS naik ke level tertinggi dalam satu dekade.
Sempat menghijau di awal perdagangan, IHSG berakhir melemah 0,61% atau 42 poin ke 7.007,05 pada penutupan perdagangan. Nilai perdagangan tercatat naik Rp 16,5 triliun dengan melibatkan lebih dari 30 miliar saham.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) jumbo senilai Rp 685 miliar di pasar reguler.
Dua saham yang diburu yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 65 miliar dan Rp 57 miliar.
Sementara itu, saham yang paling banyak dilepas adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 231 miliar dan Rp 179 miliar.
Simak kabar emiten berikut ini sebelum memulai perdagangan Kamis (16/6/2022):
1. PGN Kebut 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk berupaya segera merealisasikan Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik sebagaimana Keputusan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2022. Salah satu target yang sedang berproses adalah 10 titik di Cluster Nusa Tenggara (Nusra) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Proyek tersebut saat ini telah memasuki tahap perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Adapun Cluster Nusa Tenggara (NTB dan NTT) terdiri dari Jeranjang-Lombok NTB di MPP Jeranjang dan PLTG/ PLTGU Lombok Peaker, Sumbawa NTB di PLTMG Sumbawa, Bima NTB di PLTMG Bima, Rangko-Flores NTT di PLTMG Rangko (Flores), dan Maumere NTT di PLTMG Maumere.
Kemudian Alor NTT di PLTMG Alor, Waingapu NTT di PLTMG Waingapu, dan Kupang NTT di PLTMG Kupang. Sementara untuk Cluster Sulawesi Tenggara (Sultra) terdiri dari Konawe-Kendari di PLTMG Kendari dan Bau-Bau di PLTMG Bau-Bau.
Kebutuhan gas bumi untuk Cluster Nusra dan Sultra direncanakan akan dipasok lewat moda LNG dari Bontang, dengan total demand cluster Nusra sekitar 28 BBTUD dan Sultra sekitar 4 BBTUD.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menyatakan, PGN berkomitmen menjalani proses proyek regasifikasi pembangkit listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persetujuan KKPRL terkait Fasilitas Jetty merupakan tahapan penting yang nantinya fasilitas tersebut akan dimanfaatkan dalam proses transfer LNG sebagai moda transportasi gas antar pulau.
2. BSML Mau Stock Split? Ini Kata Manajemen
Beredar kabar di kalangan pelaku pasar bahwa PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) akan segera melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split.
Namun, perseroan ternyata belum memutuskan hal tersebut. Hal itu diungkapkan Yandi Tjendana, Direktur Commercial & Operation PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/6/2022).
"Sehubungan stock split, manajemen sampai saat ini belum memutuskan hal tersebut," ujar Yandi.
Untuk diketahui, perseroan berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Juli mendatang. Namun, tidak ada agenda terkait permintaan persetujuan stock split oleh pemegang saham.
"Adapun agenda RUPST tanggal 14 Juli 2022 masih sesuai dengan informasi yang telah kami sampaikan dalam keterbukaan informasi di OJK-IDX," jelasnya.
Adapun pada kuartal 2 tahun 2022 ini, tepatnya tanggal 6 Juni 2022, Perseroan menandatangani kontrak sewa kapal baru dengan PT. SUPER SUPPLY CHAIN untuk kurun waktu satu tahun.
Perjanjian tersebut berupa sewa dua unit kapal Tug & Barges milik PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 20,4 miliar (sebelum pajak).
Direktur Komersial dan Operasi BSML Yandi Tjendana mengatakan kontrak tersebut merupakan kontrak sewa customer baru yang menggantikan kontrak sewa lama yang telah jatuh tempo pada kuartal 2 ini.
"Harga sewa kapal pada kontrak baru ini naik sebesar 13% dari kontrak sebelumnya dan akan memperkuat kinerja aset milik perseroan yang berjalan selama ini," ujarnya.
PT Super Supply Chain (SSC) sendiri merupakan perusahaan logistik dan bagian dari XIANGYU GROUP CHINA yang berdiri sejak Juni 2019.
3. BRMS Masih Diincar Asing, Aksi Belinya Kali Ini Rp 232 M!
Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada hari ini kembali mencuri perhatian. Jika investor asing biasanya mengincar saham big caps saat masuk, justru saham Grup Bakrie tersebut yang menjadi incaran.
Mengutip RTI, Rabu (15/6/2022), investor asing mencatat aksi beli bersih atau net buy Rp 232 miliar di seluruh pasar. Nilai ini bahkan menjadi yang tertinggi untuk perdagangan hari ini.
Net buy saham BRMS melampaui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menempati urutan kedua terbesar, Rp 65 miliar. Sedang di tempat ketiga ada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang mencatat net buy Rp 36 miliar.
Transaksi saham BRMS melibatkan volume sebanyak 3,2 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 863 miliar dan menjadi saham dengan transaksi tertinggi kedua setelah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Rp 1,2 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi pada saham BRMS sebanyak 56 ribu kali.
Sejalan dengan aksi beli itu, saham BRMS lompat 40 poin atau setara 16,67% ke level Rp 280 per saham. Hanya dalam waktu sepekan terakhir, BRMS telah mengakumulasi kenaikan 26,13%. Sedang sejak awal tahun, kenaikannya sudah lebih dari 141%.
4. Laba BUMN Meroket, Bank Mandiri Sumbang Rp 28,03 T
Pemulihan ekonomi Indonesia mulai terlihat seiring meningkatnya kinerja BUMN pada 2021. Sepanjang tahun lalu, BUMN mencatat total laba sebesar Rp 126 triliun meningkat 869% dibandingkan 2020.
Salah satu kontributor laba besar BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 28,03 triliun secara konsolidasi. Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 66,83%, dibandingkan 2020 senilai 16,8 triliun.
"Kami mengapresiasi konsistensi Pemerintah khususnya BUMN dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional untuk menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri," ujar Rohan dalam keterangan resminya, Rabu (15/6/2022).
Kinerja ini menurutnya berlanjut di tahun ini, dan mencatatkan pertumbuhan laba bersih terbesar di jajaran bank dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV secara bank only. BMRI mencatatkan laba sebesar Rp 12,1 triliun, tumbuh 78,1% secara year on year (YoY) per akhir April 2022.
"Pertumbuhan tersebut tentunya tidak terlepas dari konsistensi Bank Mandiri dalam menjaga optimisme dengan memaksimalkan potensi dan peluang yang ada," pungkasnya.
Rohan menambahkan kemampuan Bank Mandiri dalam didukung fungsi intermediasi yang dijaga optimal. Tercermin dari pertumbuhan kredit di akhir April 2022 yang berhasil tumbuh sebesar 12,2% secara YoY, atau di atas rata-rata industri. Dia menegaskan pertumbuhan kredit Bank Mandiri, juga disertai dengan kualitas aset yang terjaga optimal.
"Hasilnya, sampai dengan akhir kuartal I 2022 Bank Mandiri mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di level 2,74% atau menurun dari periode setahun sebelumnya sebesar 3,30%," imbuh Rohan.
5. HILLCON Incar Rp 884,6 M dari IPO, Simak Jadwal Penawarannya
PT HILLCON Tbk (HILL) berencana menggelar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.211.500.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham.
Saham baru tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Berdasarkan laman e-ipo, Rabu (15/6/2022), saham baru itu ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp 250 - Rp 400 setiap saham.
"Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 884,6 miliar," tulis prospektus.
Perseroan telah menunjuk BRI Danareksa Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
HILLCON merupakan Perusahaan Holding yang menjalankan Aktivitas Konsultasi Manajemen serta Jasa Pertambangan dan Jasa Konstruksi melalui Perusahaan Anak.
Simak jadwal sementara IPO HILLCON :
Masa Penawaran Awal : 15 - 29 Juni 2022
Perkiraan Tanggal Efektif : 12 Juli 2022
Perkiraan Masa Penawaran Umum : 14 - 18 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 18 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 19 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham : 20 Juli 2022
(vap/vap)