Rubel Jadi "Senjata Makan Tuan" Bagi Rusia, Putin Pusing?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 June 2022 16:30
Rubel Rusia
Foto: Reuters

Kuatnya nilai tukar rubel membuat tekanan inflasi di Rusia berkurang. Sehingga CBR punya ruang memangkas suku bunga.

"Berkat rubel yang menguat, inflasi menjadi turun lebih cepat dari yang kami perkirakan. Ini memungkinkan kamu untuk menurunkan suku bunga tanpa memicu kenaikan inflasi yang baru," kata Elvira Nabiullina, Gubernur CBR sebagaimana dilansir Reuters,Kamis (26/5/2022).

Saat itu, Nabiullina memangkas suku bunga sebesar 300 basis poin menjadi 11%. Pemangkasan tersebut dilakukan dalam rapat kebijakan moneter darurat yang diumumkan sehari sebelumnya. Bahkan, akan ada rapat kebijakan moneter darurat lagi pada Jumat (10/6/2022) besok.

CBR pun diperkirakan akan kembali memangkas suku bunganya, bahkan sudah diungkapkan langsung oleh Nabiullina.

"Kami membuka kemungkinan suku bunga kembali diturunkan dalam rapat kebijakan moneter selanjutnya," tegasnya.

TD Securities yang sebelumnya melihat suku bunga akan dipangkas sebesar 100 basis poin, kini memperkirakan sebesar 300 basis poin menjadi 8%.

Oxford Economics lebih besar lagi, suku bunga diperkirakan akan dipangkas hingga 500 basis poin besok, setelah 300 basis poin bulan lalu, sehingga totalnya 800 basis poin.

"Tidak ada alasan untuk melakukan pertemuan darurat dan mengumumkannya ke pasar jika bukan untuk memangkas suku bunga yang signifikan. Saya tidak akan terkejut jika suku bunga dipangkas 700 - 800 basis poin," kata Tatiana Orlova dari Oxford Economics, sebagaimana dilansir Bloomberg akhir Mei lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular