Dari Ekspansi Hingga Delisting, Berikut Kabar Pasar Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
09 June 2022 07:38
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jual Dua Perusahaan, Surya Semesta Raup Rp 562 M

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah merampungkan penjualan seluruh kepemilikan saham pada dua perusahaan senilai total Rp 562,2 miliar. Kedua perusahaan tersebut, yaitu PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) sebesar 50 % kepemilikan saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 430,6 miliar. Sedangkan pada PT Surya Internusa Timur (SIT) sebesar 66,7 persen kepemilikan saham saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 131,6 miliar.

Adapun total nilai nominal sebesar Rp 301,6 miliar dari penjualan saham di PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) dan Rp 120 miliar dari penjualan saham di PT Surya Internusa Timur (SIT).

PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) sebelumnya adalah perusahaan joint venture antara PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Mitsui & Co., Ltd (Mitsui) and Frasers Property (Thailand) Public Company Ltd (Frasers), (sebelumnya Ticon Industrial Connection Plc.). Sementara PT Surya Internusa Timur (SIT), sebelumnya adalah perusahaan joint venture antara SSIA dan Frasers.

Terancam Delisting, Cottonindo: Kami Sedang Mencari Dana

PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menjadi salah satu emiten yang terancam delisting dari Bursa Efek Indonesia. Perdagangan saham Perseroan telah disuspensi selama 9 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 24 Agustus 2023.

Tidak tinggal diam, perseroan ternyata saat ini tengah dalam masa penjajakan dan bekerja sama dengan investor. James Kwok Corporate Seceratry KPAS menjelaskan pihaknya tengah menunggu persetujuan dalam melakukan investasi dan pembelian saham pendiri perusahaan.

"Perusahaan hingga saat ini masih mengupayakan untuk mendapatkan dana untuk melakukan operasional pabriknya kembali dan perusahaan juga sedang melakukan beberapa upaya dan proses dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya," kata James dalam keterbukaan informasi, Rabu (8/6/2022).

Kewajiban yang dimaksudkan antara lain, penyajian LKAT 2021, Penyusunan Annual Report 2021, dan penyelenggaraan RUPST 2021 dalam waktu sesegera mungkin. James berharapa BEI bisa memberi kelonggaran waktu untuk mempersiapkannya segala kewajiban yang saat ini belum diselesaikan.

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular