
Dari Ekspansi Hingga Delisting, Berikut Kabar Pasar Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,73% di level 7.193,31 pada perdagangan Rabu (8/6/2022).
Indeks pada awalnya mengalami koreksi, tetapi seiring dengan berjalannya perdagangan IHSG rebound dan berhasil menguat di zona hijau.
Asing membukukan net buy senilai Rp 458 miliar di pasar reguler dan saham paling banyak diborong asing adalah BMRI dan BBCA dengan net buy Rp 307 miliar dan Rp 247 miliar. Sedangkan saham paling banyak dilepas asing adalah saham TLKM dan ITMG dengan net sell Rp 142 miliar dan Rp 90 miliar.
Sejumlah kabar pasar mewarnai pergerakan indeks. Sama halnya seperti kemarin, berikut kabar pasar yang juga berkontribusi terhadap pergerakan IHSGÂ hari ini, Kamis (9/6/2022).
Kinerja Emiten Wulan Guritno, Cuan Ga Nih Lucy In The Sky?
Emiten milik Wulan Guritno, PT Dua Lima Dua Tiga Tbk (LUCY) mencatat perolehan laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp 258,11 juta. Perolehan laba tersebut turun 4% dibanding 2020 yang tercatat Rp 269,14 juta.
Mengutip laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pos pendapatan usaha sebenarnya tercatat naik 24% menjadi Rp 14,44 miliar dibandingkan periode yang saham 2020 sebesar Rp 11,67 miliar.
Namun kenaikkan pendapatan tersebut, tidak bisa dikonversi menjadi laba yang lebih besar karena beban pokok pendapatan naik 38% menjadi Rp 5,12 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,72 miliar.
Pos laba bruto perusahaan naik 17% menjadi Rp 9,32 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,95 miliar.
Di sisi lain, kinerja perusahaan ditopang oleh penghasilan lain yang naik 54% menjadi Rp 1,36 miliar dari sebelumnya Rp 881,87 juta.
Top! ANJT Bagi Dividen USD 10 Juta
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menyepakati pembagian dividen untuk kinerja tahun 2021 sebesar USD 10 juta atau 25% laba bersih tahun 2021. Dengan jumlah tersebut, setiap pemegang akan mendapat dividen Rp 43 per lembar per saham.
Direktur Utama ANJT, Lucas Kurniawan mengatakan beberapa pertimbangan pembagian dividen yakni adanya unsur ketidakpastian meski harga CPO cenderung mengalami kenaikan. Di mana sampai saat ini pihaknya masih menemukan dampak pandemi Covid-19.
"Sejalan dengan waktu di bulan ini kita melihat sudah terjadi pelonggaran. Mudah-mudahan tentunya dampak dari Covid-19 semakin terkendali. Tetapi untuk memperkokoh posisi keuangan perusahaan, kami memutuskan 25% dari dividen ini untuk dibagikan kepada pemegang saham," jelas Lucas dalam Public Expose 2022, Rabu (8/6/2022).
Sementara itu lanjut dia, sisa dari laba bersih 2021, akan digunakan untuk memperkuat kondisi keuangan ANJT. Di antaranya melakukan pelunasan utang kepada bank dan digunakan untuk pendanaan capital expenditures (capex) yang didanai dari internal cash flow.
Ini Alasan Mitratel Buyback Hingga Siapkan Dana Rp 1 T
Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) ditutup melemah 1,36% di level Rp 725/unit. Namun dalam sepekan terakhir harga saham MTEL masih mencatatkan apresiasi 5,84%.
Kenaikan harga saham MTEL tersebut terjadi setelah perseroan berencana untuk melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham.
Anggaran yang disiapkan oleh perseroan mencapai Rp 1 triliun atau setara dengan 5,3% dari total modal disetor.
Untuk waktu pelaksanaan buyback sendiri ditetapkan mulai dari 2 Juni sampai 2 September 2022 atau dalam 3 bulan ke depan.
Grup Salim Caplok BRMS dari Grup Bakrie, Beneran Nih?
Grup Salim diisukan mengakuisisi perusahaan tambang milik Grup Bakrie yaitu PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Desas-desus tersebut santer terdengar di kalangan pelaku pasar sejak lama sehingga banyak yang mempelesetkan singkatan BRMS menjadi Bumi Resources Milik Salim. Beredarnya kabar tersebut juga turut mengerek naik harga saham BRMS.
Data perdagangan mencatat nilai kapitalisasi pasar BRMS naik 91,38% secara year to date (ytd) dan melesat 122% dalam satu tahun terakhir.
Grup Salim diduga masuk melalui Emirates Tarian Global Ventures per tanggal 18 Januari 2022, di mana Salim menggenggam 24,55% saham BRMS.
Gelar RUPS 30 Juni, Tiphone Mobile Mau Ganti Nama, Jadi Apa?
Emiten distributor produk telekomunikasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Juni mendatang.
Ada tujuh agenda dalam RUPST tersebut, salah satu di antaranya adalah persetujuan perubahan nama perseroan. Lalu ada juga agenda perubahan susunan pengurus perseroan.
Untuk diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja membuka 'gembok' alias penghentian sementara perdagangan saham (suspensi) TELE per Selasa (7/6/2022) kemarin.
Sebelumnya, saham dan obligasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perseroan) telah disuspensi di Seluruh Pasar selama 18 bulan (per 10 Desember 2021) dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 10 Juni 2022.
Artinya, saham TELE nyaris disuspensi selama dua tahun. Saham TELE pun terancam delisting alias didepak dari Bursa. Saat ini saham TELE tercatat di papan utama BEI.
Lebih Cepat! Merdeka Copper Setop Buyback Mulai Hari Ini
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah mengakhiri masa pembelian kembali (buyback) saham per hari ini, 8 Juni 2022. Berakhirnya masa buyback yang dilakukan ini lebih awal dari periode yang dijadwalkan, yakni pada 25 November 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham emiten sektor tambang tersebut menyetujui pelaksanaan buyback saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 25 Mei 2021.
"Perseroan telah menyelesaikan buyback saham sebanyak 8.597.100 lembar saham yang dilakukan pada bulan Mei 2022," kata Sekretaris Perusahaan merdeka Copper Gold, Adi Adriansyah Sjoekri dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (8/6/2022).
Sebelumnya, perseroan melakukan buyback sebanyak-banyaknya atas 1 persen saham dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp 530 miliar. Buyback ini akan dilangsungkan dalam waktu paling lama 18 bulan sejak RUPS disetujui atau pada tanggal 25 November 2022.
Unilever Jual Aset, Tapi Nggak Mahal, Cuma Rp 84 M
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana melakukan pengalihan aset dari kategori teh kepada Ekaterra Gulf FZE yang sebelumnya bernama Unilever Tea Gulf FZE senilai EUR 5.494.000 .
Keduanya telah menandatangani perjanjian pengalihan aset pada 12 November 2021, sebagaimana diubah pada 23 Mei 2022 dengan perubahan terhadap ketentuan yang disepakati.
"Berdasarkan aksi tersebut, Ekaterra akan melakukan pembayaran kepada perseroan sebesar EUR 5.494.000. Sementara penggunaan aset bisnis oleh perseroan berdasarkan perjanjian penggunaan aset, perseroan tidak dikenakan biaya apapun," ungkap manajemen Unilever Indonesia dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu, (8/6/2022).
Nilai transaksi itu setara Rp 84,8 miliar (kurs Rp 15.436 per EUR) atau tidak melebihi 20% dari ekuitas perusahaan tahun buku 221 sebesar Rp 4,32 triliun.
Tes Pasar Electrum Sukses, Order Gojek Listrik Berlipat Ganda
Banyak upaya yang dilakuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, tidak terkecuali dilakuan oleh PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Lima bulan lalu, GoTO memulai kendaraan elektrik atawa electric vehicle (EV) dalam bentuk sepeda motor listrik dari Electrum.
Pemesanan layanan GoRide Electric mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Sejalan dengan permintaan yang tinggi, lebih dari 70% mitra yang bergabung dalam uji coba komersial mengalami peningkatan pendapatan bersih hingga Rp 46.000 per hari.
Electrum yang merupakan perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama ini juga berhasil mencapai target jarak tempuh satu juta kilometer hanya dalam jangka waktu tiga bulan.
Pandu Sjahrir selaku Direktur Utama Electrum menyampaikan antusias melihat pencapaian yang cukup memuaskan dari uji coba komersial penggunaan motor listrik yang sedang berlangsung.
"Target jarak tempuh 1 juta kilometer sebelumnya kami tetapkan untuk tercapai pada akhir tahun 2022. Berkat dukungan dan antusiasme masyarakat, target ini dapat terwujud hanya dalam waktu tiga bulan," kata Pandu dalam keterangan resmi, Rabu (8/6/2022).
Emtek Borong Saham Bukalapak (BUKA) Rp 229 M, Sinyal Apa Nih?
PT Kreatif Media Karya (KMK) telah menambah kepemilikan sahamnya di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada 6 Juni 2022.
KMK merupakan pemegang saham pengendali BUKA dengan kepemilikan sebesar 23,93%. Untuk diketahui, KMK merupakan sayap bisnis digital emiten PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Mengacu pada keterbukaan informasi BUKA, KMK tercatat melakukan pembelian saham BUKA di harga Rp 317/unit sebanyak 724.302.254.
Nilai total transaksi tersebut mencapai Rp 229,6 miliar atau setara dengan tambahan sebesar 0,7% dari total saham outstanding.
Protelindo Dapat Pinjaman Rp 2,6 T, Sebagian Buat Refinancing
Anak usaha emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo telah memperoleh pinjaman dari PT Bank HSBC Indonesia sebesar Rp 2,6 triliun yang ditandatangani pada 2 Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), total pinjaman Protelindo senilai Rp 2,6 triliun tersebut terbagi dalam fasilitas A sebesar Rp 1,3 triliun dan fasilitas B sejumlah Rp 1,3 triliun.
"Tujuan dari pinjaman tersebut untuk mendukung kebutuhan umum perusahaan Protelindo, termasuk juga untuk pembiayaan kembali terhadap pinjaman yang ada," tulis manajemen, Rabu (8/6/2022).
Jual Dua Perusahaan, Surya Semesta Raup Rp 562 M
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah merampungkan penjualan seluruh kepemilikan saham pada dua perusahaan senilai total Rp 562,2 miliar. Kedua perusahaan tersebut, yaitu PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) sebesar 50 % kepemilikan saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 430,6 miliar. Sedangkan pada PT Surya Internusa Timur (SIT) sebesar 66,7 persen kepemilikan saham saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 131,6 miliar.
Adapun total nilai nominal sebesar Rp 301,6 miliar dari penjualan saham di PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) dan Rp 120 miliar dari penjualan saham di PT Surya Internusa Timur (SIT).
PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) sebelumnya adalah perusahaan joint venture antara PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Mitsui & Co., Ltd (Mitsui) and Frasers Property (Thailand) Public Company Ltd (Frasers), (sebelumnya Ticon Industrial Connection Plc.). Sementara PT Surya Internusa Timur (SIT), sebelumnya adalah perusahaan joint venture antara SSIA dan Frasers.
Terancam Delisting, Cottonindo: Kami Sedang Mencari Dana
PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menjadi salah satu emiten yang terancam delisting dari Bursa Efek Indonesia. Perdagangan saham Perseroan telah disuspensi selama 9 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 24 Agustus 2023.
Tidak tinggal diam, perseroan ternyata saat ini tengah dalam masa penjajakan dan bekerja sama dengan investor. James Kwok Corporate Seceratry KPAS menjelaskan pihaknya tengah menunggu persetujuan dalam melakukan investasi dan pembelian saham pendiri perusahaan.
"Perusahaan hingga saat ini masih mengupayakan untuk mendapatkan dana untuk melakukan operasional pabriknya kembali dan perusahaan juga sedang melakukan beberapa upaya dan proses dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya," kata James dalam keterbukaan informasi, Rabu (8/6/2022).
Kewajiban yang dimaksudkan antara lain, penyajian LKAT 2021, Penyusunan Annual Report 2021, dan penyelenggaraan RUPST 2021 dalam waktu sesegera mungkin. James berharapa BEI bisa memberi kelonggaran waktu untuk mempersiapkannya segala kewajiban yang saat ini belum diselesaikan.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Ketinggalan Kabar Pasar, IHSG Menjauhi 7.000 Nih!