Bursa Eropa Dibuka Merah, Jelang Rilis Inflasi AS

Market - Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
07 June 2022 15:03
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak tergelincir ke zona negatif pada perdagangan Selasa (7/6/2022) dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran jelang rilis inflasi Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun sebanyak 0,5%, di mana saham teknologi merosot 1,2% dan menjadi pemimpin penurunan, sementara itu mayoritas saham berada di zona negatif. Namun, saham sumber daya alam naik 0,5%.

Indeks DAX Jerman terkoreksi 122,91 poin (-0,85%) ke 14.527,42 dan indeks CAC Prancis merosot 0,69% ke level 6.505. Hal yang serupa terjadi dengan indeks FTSE Inggris yang turun tipis 0,12% ke level 7.599,02.

Pasar internasional sedang menantikan rilis data ekonomi utama AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk rilis data inflasi terbaru pada Jumat (10/6).

Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Mei diprediksikan akan sedikit lebih rendah ketimbang bulan April dan beberapa analis mengharapkan IHK akan menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.

Selain itu, investor juga akan disibukkan oleh rilis data ekonomi dari University of Michigan untuk indeks sentimen konsumen yang dijadwalkan pada hari Jumat (10/6).

Bursa saham di Inggris akan menarik untuk diamati pada hari ini, di tengah gejolak politik di negara tersebut. Pada Senin (6/6) malam, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berhasil lolos dari pemilihan yang dipicu oleh anggota parlemennya sendiri, di tengah meningkatnya ketidakpuasan dalam kepemimpinannya.

Sebanyak 211 anggota parlemen Partai Konservatif mendukung Boris, sedangkan 148 anggota parlemen menyatakan tidak mendukungnya. Boris membutuhkan dukungan mayoritas dari 180 anggota parlemen untuk memenangkan suara, tapi angka 148 lebih buruk dari yang diperkirakan banyak orang.

Hal tersebut juga lebih buruk daripada hasil pemungutan suara serupa yang dihadapi mantan Perdana Menteri Theresa May pada 2018. Dia mengundurkan diri setelah memimpin Inggris hanya dalam enam bulan.

Angka pesanan pada industri Jerman turun lebih dari yang diharapkan pada bulan April untuk penurunan selama tiga bulan beruntun karena permintaan yang lemah dan meningkatnya ketidakpastian yang dipicu oleh geopolitik Rusia-Ukraina.

Saham perusahaan logistik asal Swiss, Interroll anjlok 5% ke level terbawah dari indeks Stoxx 600 setelah Credit Suisse memangkas target harga sahamnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sentimen Pasar Berubah Bullish, Bursa Eropa Dibuka Hijau!


(aaf/aaf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading