Bursa Eropa Dibuka Merah, Imbas Inflasi Jerman Yang 'Panas'

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
31 May 2022 14:40
FILE PHOTO: Company stock price information, including Klepierre SA, is displayed on screens as they hang above the Paris stock exchange, operated by Euronext NV, in La Defense business district in Paris, France, December 14, 2016. REUTERS/Benoit Tessier
Foto: REUTERS/Benoit Tessier

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal cenderung bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (31/5/2022), setelah rilis data inflasi Jerman yang memanas dan menyalakan kembali kekhawatiran akan laju pengetatan kebijakan moneter.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi terkoreksi 0,3% ke level 445,09 di mana saham emiten teknologi anjlok 1,2%. Namun, saham emiten minyak dan gas melesat 1,2% di tengah melonjaknya harga minyak.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terkoreksi 78,02 poin atau 0,54% ke 14.499,14 dan indeks CAC Prancis turun 0,73% ke level 6.513,93.

Sementara itu, indeks FTSE Inggris menguat tipis 0,25% ke level 7.619,19.

Kemarin, rilis data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi Jerman secara tahunan menyentuh 8,7% di Mei dan secara signifikan melampaui poling analis Reuters yang hanya di 8% dan menandai kenaikan tajam dari 7,8% di bulan April.

Tidak hanya itu, rilis data inflasi dari Perancis, Italia, dan zona Eropa yang lebih luas akan dirilis pada hari ini waktu setempat. Investor akan mengamati indikasi dari kecepatan dan besaran dari kenaikan suku bunga acuan dari bank sentral Eropa (ECB) yang akan dimulai pada bulan Juli.

Pasar global juga bereaksi terhadap melonjaknya harga minyak setelah para pemimpin Uni Eropa setuju untuk melarang 90% minyak mentah Rusia pada akhir tahun ini, sebagai sanksi ekonomi ke enam terhadap Moskow sejak perang dimulai di Ukraina.

Bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam hari ini, setelah data ekonomi China menunjukkan bahwa aktifitas manufaktur berkontraksi lagi di Mei, di tengah pelonggaran dari penguncian Covid-19, tapi beberapa kemajuan teridentifikasi.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS), sementara ini, bergerak menguat di pra-pembukaan perdagangan karena berusaha membangun momentum setelah bursa saham Wall Street ditutup untuk memperingati Hari Pahlawan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular