Hore! Besok Lockdown Shanghai Dicabut, Harga Minyak Ngebut

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 May 2022 07:20
Warga mengantre untuk diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki pasar basah pada 17 Mei 2022 di Shanghai, China. (via Getty Ima/China News Service)
Foto: Warga mengantre untuk diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki pasar basah pada 17 Mei 2022 di Shanghai, China. (via Getty Ima/China News Service)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia masih betah di jalur pendakian. Kini harga si emas hitam berada di atas US$ 120/barel.

Kemarin, harga minyak jenis brent ditutup di US$ 121,67/barel. Melesat 1,88% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu sekaligus jadi yang tertinggi sejak 8 Maret.

Dengan demikian, harga minyak resmi naik delapan hari beruntun. Selama delapan hari tersebut, harga melesat 11,51%.

"Satu alasan kenaikan harga minyak adalah berakhirnya restriksi akibat Covid-19 di Shanghai. Ini melahirkan harapan permintaan di China akan kembali meningkat," tulis catatan Commerzbank.

Mulai besok, 1 Juni, karantina wilayah alias lockdown di Shanghai akan dilonggarkan secara bertahap. Daerah pusat bisnis dan keuangan di Negeri Panda itu sudah sekitar dua bulan 'digembok' akibat merebaknya pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Pemerintah setempat mengumumkan aktivitas dan mobilitas masyarakat Shanghai baru dibuka sepenuhnya pada bulan depan. Namun ini masih penuh ketidakpastian, mengingat negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu menerapkan nol toleransi (zero tolerance) terhadap Covid-19. Kalau sampai nanti ada kluster penyebaran, maka lockdown adalah sebuah keniscayaan sejarah.

"Otoritas dan warga Shanghai telah lulus ujian di tengah kondisi ekstrem dan tugas yang berat," sebut Li Qiang, Ketua Partai Komunis China wilayah Shanghai, sebagaimana diwartakan Reuters.

Meski ke depan masih tidak pasti, tetapi pelonggaran bertahap sudah menjadi kabar gembira bagi pelaku pasar. Pasalnya, China adalah salah satu konsumen minyak terbesar dunia. Jika permintaan di Negeri Tirai Bambu naik karena pencabutan lockdown, maka ada ekspektasi harga minyak bisa terus naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article China yang Lockdown, Satu Dunia Kesusahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular