Thailand dan China Kompak Angkat Harga Karet Dunia

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 30/05/2022 20:29 WIB
Foto: REUTERS/Surapan Boonthanom

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh pasokan yang ketat di Thailand, produsen karet alam utama dunia. Terlebih lagi pembukaan pembatasan di Shanghai.

Pada hari Senin (30/5/2022) harga karet yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang ditutup di JPY 248,2/kg, naik 0,16% dibandingkan harga penutupan kemarin.


"Kami juga masih melihat hujan lebat di Utara, Timur Laut dan beberapa bagian Thailand Selatan," kata seorang pelaku pasar di Singapura.

"Kami masih mendengar hujan lebat di beberapa bagian Thailand," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura. Sehingga harga bahan baku terutama lateks masih tinggi," kata seorang pelaku pasar lainnya.

Thailand adalah produsen terbesar di dunia dengan produksi 4,37 juta ton karet alam pada tahun 2020, berdasarkan data Statista sehingga produksi yang terancam 'seret' mempengaruhi harga karet.

Harga karet juga ditopang oleh pembukaan kembali kota Shanghai yang merupakan pusat ekonomi China, konsumen utama karet dunia.

Pemerintah setempat mulai memberlakukan pelonggaran secara bertahap hingga 1 Juni. Beberapa toko diizinkan buka minggu ini dan transportasi umum diperkirakan akan diperbolehkan digunakan selama akhir pekan.

Adapun, kebijakan lockdown akibat gelombang baru pandemi Covid-19 di Shanghai dalam 2 bulan terakhir telah memukul ekonomi kota tersebut. Akibatnya, rantai pasok dunia pun ikut terganggu.

Chinamemiliki pengaruh besar terhadap pergerakan hargakaretdunia. Itu karena negeri panda tersebut merupakankonsumen karet terbesardi dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton, mengacu data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan