Jelang Akhir Pekan Harga Tembaga Bikin Happy
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot dari posisi puncaknya. Terpuruknya dolar membawa berkah bagi logam industri seperti tembaga. Harganya naik pada perdagangan hari ini.
Pada Jumat (29/5/2022) pukul 11:30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.448/ton, menguat 0,66% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, melemah 0,32% ke level 101,502 pada perdagangan kemarin. Turun dari posisi puncak tertinggi sejak 2002 di 104,851.
Ini jadi katalis positif bagi tembaga yang dibanderol dengan dolar AS karena membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lain.Saat harga murah, permintaan akan naik. Harga pun mengikuti.
Dolar yang melemah karena risalah pertemuan bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) mengenai kenaikan suku bunganya sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 50 basis poin.
"Ekspektasi inflasi AS telah turun, sehingga berkontribusi pada memudarnya ekspektasi untuk pengetatan Fed, yang telah membebani dolar," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi senior FX di Barclays dalam Tokyo.
Meski demikian, harga tembaga dibayangi oleh perlambatan pemulihan ekonomi dunia. Dana Moneter Internasional (IMF) telah memangkas pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,6% yoy pada bulan April, susut 0,8% dari proyeksi bulan Januari. Proyeksi ini juga lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2021 sebesar 5,7% yoy.
Tembaga sebagai "the new oil" akan terdampak negatif dari hal tersebut. Sebab tembaga dipakai dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan sehari-hari, pembangunan, infrastruktur, transportasi, dan industri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)