Mimpi RI, Bikin Indeks Harga Nikel, Timah dan Bauksit Sendiri

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
26 May 2022 12:00
nikel
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID memiliki mimpi untuk memiliki indeks harga komoditas tersendiri. Seperti misalnya indeks harga nikel, timah dan bauksit yang sejauh ini mengikuti indeks harga dari London Metal Exchange (LME).

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium, (Inalum), Hendi Prio Santoso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI.

Hendi mengatakan bahwa dari sisi market share untuk komoditas nikel, timah dan bauksit Indonesia memiliki produksi dsuplai dan permintaan dunia yang sangat signifikan.

"Kami juga punya visi yang sama ingin menetapkan indeks sendiri karena sebetulnya suplai dari Indonesia itu sangat signifikan khususnya nikel dan timah," ungkap Hendi, Rabu malam (25/5/2022).

Ia mengatakan bahwa saat ini harga komoditas seperti nikel, timah dan bauksit di dalam LME masih terpengaruh dan terkontrol oleh para trader. Yang sejatinya, trader tersebut tidak memiliki phisycal volume komoditas. "Mereka hanya punya paper dan derivatif," ungkap Hendi.

Maka dari itu, pihaknya meminta dukungan kepada pemerintah untuk menetapkan komoditas nikel, timah dan bauksit menjadi komoditas strategis nasional. Dengan begitu, Indonesia akan memiliki posisi yang firm dan confident.

"Kami yakin kita bisa lakukan setting sebagai price maket dunia. Sehingga nanti kuota produksinya ini perlu kolaborasi dengan Kementerian ESDM, karena Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM bisa diatur juga," ungkap dia.

Artinya, jangan sampai suplai dan demand dunia terugikan karena kita banjir sedniri dengan pasar yang tidak terkontrol. Maka dari itu, PT Timah Tbk (TINS) selaku pemilik komoditas timah dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selaku penguasa komoditas nikel dan bauksit serta perusahaan l;ainnya dapat dijadikan sebagai wakil negara yang mel;akukan satu pintu ekspor.

"Sehingga volume dan harganya dapat kita tetapkan secara optimal," tandas Hendi.

Seperti yang diketahui Berdasarkan catatan yang diperoleh CNBC Indonesia melalui data Peluang Investasi Timah Indonesia 2020, cadangan timah Indonesia merupakan terbesar ke-2 di dunia, yakni 17% dari total cadangan timah dunia, setelah China yang menguasai 23% cadangan timah dunia.

Setelah Indonesia, ada Brazil yang menguasai 15% cadangan timah dunia, lalu Australia 9%, dan Bolivia 8% dari cadangan timah dunia.

"Indonesia memiliki cadangan timah terbesar ke-2 di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku timah dunia," tulis data "Peluang Investasi Timah 2020" tersebut.

Total cadangan timah dunia pada awal 2020 tercatat sebesar 4,74 juta ton logam timah, di mana Indonesia tercatat sebesar 800 ribu ton logam.

Sementara dari sisi sumber daya, sumber daya timah RI tercatat mencapai sekitar 2,88 juta ton logam dan 10,78 miliar ton bijih timah.

Tak hanya menguasai cadangan terbesar kedua di dunia, Indonesia juga merupakan produsen timah terbesar kedua yakni 22%, setelah China yang mencapai 47% dari produksi dunia.

Mengutip Booklet Nikel yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020, berdasarkan data USGS pada Januari 2020 dan Badan Geologi 2019, Indonesia tercatat memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton nikel (termasuk nikel limonite).

Jumlah cadangan nikel RI mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139.419.000 ton nikel.

Sementara itu, Berdasarkan data Booklet Bauksit 2020 Kementerian ESDM, mengolah data USGS Januari 2020, jumlah cadangan Bauksit di Indonesia mencapai 1,2 miliar ton atau 4% dari cadangan bijih bauksit dunia yang sebesar 30,39 miliar ton.

Adapun pemilik cadangan bijih bauksit terbesar di dunia yaitu Guinea mencapai 24%, lalu Australia menguasai 20%, Vietnam 12%, Brazil 9%, dan kemudian di peringkat kelima ada Jamaika 7%.

Berdasarkan data Kementerian ESDM ini, jumlah sumber daya bijih terukur bauksit Indonesia mencapai 1,7 miliar ton dan logam bauksit 640 juta ton, sementara cadangan terbukti untuk bijih bauksit 821 juta ton dan logam bauksit 299 juta ton.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular