RI Simpan 'Harta Karun' Tersembunyi, Tahan Buat 78 Tahun

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
24 May 2022 11:25
Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Foto: Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menyimpan beragam 'harta karun' tersembunyi, harta karun yang satu ini adalah sumber daya mineral berupa bauksit yang diprediksi bisa bertahan hingga 78 tahun. Cadangan harta karun bauksit milik Indonesia masuk ke dalam enam besar cadangan bauksit di seluruh dunia.

Jika diolah menjadi produk hilir, komoditas ini akan mendulang nilai tambah dan keuntungan yang besar seperti misalnya aluminium. Bauksit sendiri bisa diolah menjadi alumina, kemudian dimurnikan menjadi aluminium hingga akhirnya bisa dimanfaatkan sebagai komponen bahan bangunan dan konstruksi, peralatan mesin, transportasi, kelistrikan, kemasan, dan lainnya.

Berdasarkan data Booklet Bauksit 2020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengolah data USGS Januari 2020, jumlah cadangan Bauksit di Indonesia mencapai 1,2 miliar ton atau 4% dari cadangan bijih bauksit dunia yang sebesar 30,39 miliar ton.

Adapun pemilik cadangan bijih bauksit terbesar di dunia yaitu Guinea mencapai 24%, lalu Australia menguasai 20%, Vietnam 12%, Brazil 9%, dan kemudian di peringkat kelima ada Jamaika 7%.

Berdasarkan data Kementerian ESDM ini, jumlah sumber daya bijih terukur bauksit Indonesia mencapai 1,7 miliar ton dan logam bauksit 640 juta ton, sementara cadangan terbukti untuk bijih bauksit 821 juta ton dan logam bauksit 299 juta ton.

"Indonesia memiliki cadangan bauksit nomor 6 terbesar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku bauksit dunia," tulis Booklet Bauksit 2020 tersebut.

Sebelumnya Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian ESDM Sunindyo Suryo, mengatakan, saat ini baru ada dua pabrik pengolahan (smelter) bauksit menjadi alumina yang telah beroperasi. Adapun kapasitas input bijih bauksit sebesar 4.564.000 ton per tahun.

Namun kini tengah dilakukan pembangunan 12 pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina. Bila itu tuntas dibangun dan mulai beroperasi maka kapasitas input bijih bisa melonjak menjadi 35 juta ton per tahun.

"Sedangkan, terdapat 12 pabrik pemurnian alumina yang masih dalam tahap konstruksi dengan kapasitas input bijih bauksit mencapai lebih dari 35 juta ton per tahun," ungkapnya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Bila itu terealisasi, maka menurutnya diperkirakan cadangan bijih bauksit Indonesia bisa cukup untuk 78 tahun. Namun ke depannya, pihaknya tetap terus mendorong eksplorasi, sehingga cadangan bauksit ini semakin meningkat dan semakin panjang umur cadangannya.

Peningkatan cadangan ini akan dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan verifikasi data dan sumber daya dan cadangan.

"Peningkatan kegiatan eksplorasi bijih bauksit diperlukan karena umur cadangannya berkisar 78 tahun pada laju konsumsi bijih kering sebesar 36,9 juta ton per tahun," lanjut dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun RI Hingga 54 Negara Terancam Malapetaka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular