Duh! Inflasi Tinggi di Mana-Mana, Bursa Eropa Kompak Anjlok

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
19 May 2022 14:45
A computer screen shows news about Brexit with British Prime Minister Theresa May as a broker watches his screens at the stock market in Frankfurt, Germany, Wednesday, Jan. 16, 2019. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan cenderung bergerak melemah pada hari ini, Kamis (19/5/2022), di mana pasar global masih cemas akan inflasi yang melonjak.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi anjlok 1,2% ke level 429,32 di mana saham emiten otomotif dan ritel merosot 2,1% dan menjadi pemimpin penurunan. Mayoritas saham berada di zona negatif.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terkoreksi 180,71 poin atau 1,28% ke 13.828,39 dan indeks CAC Prancis jatuh 1,42% ke level 6.264,25. Indeks FTSE Inggris terkoreksi 0,7% ke level 7.386,6.

Pergerakan tersebut terjadi setelah bursa saham global bergerak melemah karena kekhawatiran terhadap inflasi meningkat.

Data inflasi Inggris melonjak 9% di April dan merupakan rekor tertinggi sejak 40 tahun, di mana harga pangan dan energi memicu lonjakan inflasi dan meningkatkan biaya hidup.

Kemarin, bursa saham Wall Street terkoreksi tajam, di mana indeks Dow Jones mengalami penurunan terbesarnya sejak 2020 setelah pengecer besar di Amerika Serikat (AS) memperingatkan kenaikan biaya dan meningkatkan kecemasan investor akan inflasi yang akan melonjak lagi.

Saham dan aset berisiko lainnya telah ditekan oleh inflasi dan upaya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menekan kenaikan harga dengan menaikkan suku bunga acuan dan potensi kekhawatiran akan resesi.

Bursa saham di Asia juga jatuh pada perdagangan hari ini mengekor performa bursa saham Wall Street kemarin. Namun, kontrak berjangka (futures) indeks AS berada di zona positif.

Musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh Julius Baer dan EasyJet yang dijadwalkan akan merilis neraca keuangan sebelum perdagangan dibuka. Disusul oleh rilis data ekonomi dari angka output konstruksi di wilayah Eropa bulan Maret.

Saham HomeServe melonjak lebih dari 11% dan memimpin kenaikan emiten dari indeks Stoxx 600 setelah mereka menyetujui untuk menjual saham ke Brookfield Asset Management Kanada senilai US$ 5 miliar.

Sementara itu, saham Prancis Orpea anjlok lebih dari 7% setelah media Perancis menuduh mereka melakukan penyimpangan keuangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular