
Inflasi Inggris Sentuh 9%, Tapi Bursa Eropa Masih Cerah

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan cenderung bergerak menguat pada hari ini, Rabu (18/5/2022), di mana pasar global masih kesulitan untuk menemukan momentum.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi menguat 0,12% ke level 439,5 di mana saham emiten utilitas naik tipis 0,8% dan saham emiten sumber daya alam jatuh 0,4%.
Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terapresiasi 15,35 poin atau 0,11% ke 14.201,29 dan indeks CAC Prancis naik tipis 0,04% ke level 6.432,84.
Namun, Indeks FTSE Inggris terkoreksi 0,05% ke level 7.514,4.
Pergerakan tersebut mengekor performa bursa saham di Asia Pasifik yang bergerak beragam, di mana investor masih mengevaluasi pernyataan dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang mengatakan akan menyelesaikan persoalan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan.
The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya pada awal Mei sebanyak 50 basis poin dan menjadi kenaikan terbesar selama dua dekade. Kontrak berjangka (futures) indeks AS bergerak melemah, di mana investor berusaha membangun reli yang solid.
Inflasi Inggris melonjak dan berada di 9% untuk bulan April dan menjadi rekor tertinggi sejak 40 tahun, dipicu oleh kenaikan harga pangan dan energi. Sehingga, meningkatkan krisis biaya hidup.
Musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh ABN AMRO, Burberry, British Land dan Premier Foods.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Inggris Sentuh 9,1%, Bursa Eropa Kompak Ambles!