Bursa Eropa Kompak Rebound, Tanda Investor Mulai Optimis?
Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak berada di zona positif pada hari ini, Jumat (13/5/2022), di mana investor global masih mengevaluasi prospek inflasi dan suku bunga acuan.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi menguat 0,6% ke level 426,89 di mana saham emiten perbankan melesat 1,5% dan menjadi pemimpin kenaikan. Mayoritas saham berada di zona positif. Namun, saham emiten automotif melemah 0,5%.
Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terapresiasi 98,3 poin atau 0,72% ke 13.837,94 dan indeks CAC Prancis naik tipis 0,89% ke level 6.261,22. Indeks FTSE Inggris menguat 0,78% ke level 7.290,07.
Bursa saham di Eropa anjlok kemarin, di mana investor masih cemas terhadap lambatnya pertumbuhan, kenaikan suku bunga acuan, dan data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan April yang masih panas, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berada di jalur agresifnya untuk kembali menaikkan suku bunga acuan di pertemuan selanjutnya.
Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan kemarin bahwa dia tidak dapat menjamin dengan mendarat secara lembut untuk meredam inflasi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Pasar saham global telah mengalami pekan seperti roller coaster, tapi tampaknya akan mendapatkan kembali kekuatan hari ini. Bursa saham di Asia Pasifik menguat pada perdagangan hari ini, di mana indeks Nikkei 225 Jepang menjadi pemimpin kenaikan 2,6%.
Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menguat di pra pembukaan perdagangan, di mana investor berharap indeks S&P 500 dapat menghindari penurunan. Meskipun indeks S&P 500 telah anjlok 18% dari rekor tertingginya kemarin.
Nasdaq, yang merupakan indeks berbasis teknologi, sudah lebih dulu berada di zona penurunan. Kemarin, Nasdaq ditutup anjlok lebih dari 29% dari level tertingginya, sementara indeks Dow Jones jatuh selama enam hari beruntun di perdagangan.
Di sepanjang tahun ini, indeks Stoxx 600 telah terkoreksi 13%.
Investor masih mengamati perkembangan geopolitik di Ukraina, di mana Rusia mengancam Finlandia setelah para pemimpin negara tersebut mengatakan bahwa negara Eropa Utara harus mendaftar untuk bergabung dengan NATO tanpa ditunda-tunda kemarin.
Para pemimpin Eropa juga menghadapi perlombaan untuk mendapatkan pasokan alternatif dari gas alam setelah Rusia mengumumkan sanksi terhadap anak perusahaan Eropa Gazprom. Langkah tersebut dilakukan setelah operator jaringan milik Ukraina menangguhkan aliran gas Rusia ke Eropa.
Investor akan disibukkan dengan rilis data ekonomi inflasi Perancis dan Spanyol di bulan April dan rilis angka produksi industri di wilayah Eropa untuk bulan Maret yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat pagi hari waktu setempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)