
Elon Musk Bilang Harga Nikel Mahal, Pantasnya Berapa?

Kelangkaan ini yang mendorong harga nikel melonjak dari US$ 20.757/ton pada akhir 2021 menjadi US$ 28.414/ton saat ini. Kekacauan pasar nikel pada awal Maret lalu membuat harga nikel melonjak 250% perdagangan dalam dua hari berturut-turut mencapai di atas US$ 100.000/ton. Aksi short selling raksasa penambang nikel asal China dituding jadi penyebab kekacauan ini.
LME sebagai bursa yang jadi acuan perdagangan logam dunia tersebut pun harus menangguhkan pasar nikel lebih dari seminggu.
Perdagangan yang dimulai telah mengakhiri minggu paling dramatis dalam sejarah pasar logam London. Kejadian tersebut membawa industri ke dalam 'kekacauan'. Menyebabkan segelintir pialang sudah berada di ambang kebangkrutan.
Setelah menghentikan perdagangan pada saat itu, bursa juga mengambil langkah dramatis dengan membatalkan sekitar US$ 3,9 miliar transaksi yang terjadi ketika harga bergerak dari US$ 50.000 menjadi lebih dari US$ 100.000/ton.
Meskipun telah disesuaikan kembali, harga nikel dunia tetap bertahan di level US$ 30.000/ton sebelum akhirnya turun.
Pada penutupan perdagangan kemarin (10/5/2022) harga yang diperdagangkan LME untuk kontrak 3 bulan tercatat US$ 28.414/ton. Kembali ke harga sebelum pasar menjadi chaos. Rata-rata harga nikel saat ini sebesar US$ 29,397. Masih lebih mahal ketimbang proyeksi rata-rata harga fundamental nikel menurut analis.
Fitch Solution memberikan proyeksi rata-rata harga nikel dunia pada tahun 2022 US$ 27.500/ton, naik Proyeksi ini melonjak 49% dibandingkan rerata harga 2021 sebesar US$ 18.466/ton. Namun demikian, harga nikel masih jauh lebih murah dibandingkan kobalt yang dibanderol US$ 70.000/ton
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
