
Pesta Cuan Selesai, Harga Nikel Balik ke Level US$ 28.000/ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia telah kembali ke harga 'normal' sebelum kekacauan pasar melanda pada bulan Maret. Saat itu harga nikel dunia terbang hingga menyentuh US$ 100.000/ton.
Pada Selasa (10/5/2022) pukul 15.36 WIB harga timah dunia tercatat US$ 28.365/ton, naik 0,73% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Kenaikan harga nikel dunia ditopang oleh stok yang terus turun. Persediaan per 9 Mei 2022 di bursa logam London (LME) tercatat 73.308 ton, menyusut 28% point-to-point (ptp) sejak awal tahun.
Akan tetapi, penyebaran masif virus Corona (Covid-19) di China menjadi beban bagi laju harga nikel. Shanghai, pusat ekonomi dan bisnis Negeri Tirai Bambu, masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
Masalahnya, China adalah salah satu konsumen dan importir nikel terbesar dunia. Lockdown tentu akan membuat permintaan energi berkurang sehingga mempengaruhi harga.
Harga nikel pun turun, kembali ke level harga sebelum kekacauan pasar pada awal Maret lalu.
Pada masa kekacauan pasar, harga nikel pada sempat pada melonjak 250% perdagangan Selasa (8/3/2022) dalam dua hari berturut-turut mencapai di atas US$ 100.000 per ton.
Lonjakan harga nikel ini membuat para pialang berjuang untuk membayar margin call terhadap posisi yang tidak menguntungkan.
Langkah ini muncul karena investor dan industri yang telah menjual logam tersebut berebut untuk membeli kembali kontraknya setelah harga awalnya reli di tengah kekhawatiran tentang keterbatasan pasokan nikel dari Rusia.
Kondisi itu akan membangkitkan kenangan akan periode tergelap LME, yakni "Krisis Timah" pada 1985, yang menyebabkan bursa menangguhkan perdagangan timah selama empat tahun dan mendorong banyak pialang keluar dari pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!