
Saham Teknologi AS Babak Belur, Rp 14.534 T Hilang

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren pelemahan pasar saham tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga Amerika Serikat (AS). Bahkan, pelemahan bursa saham AS membuat sejumlah perusahaan teknologi raksasa kehilangan uang sebesar US$ 1 triliun hanya dalam kurun tiga hari.
Mengutip CNBC International, kehilangan ini terjadi lantaran banyak investor menarik uangnya dari pasar modal, terutama emiten-emiten bidang sektor teknologi. Perubahan sikap investor terjadi pasca Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuan 0,5% pekan lalu.
Banyak investor di AS memilih untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan konvensional seperti Campbell Soup, General Mills, dan J.M Smucker alih-alih emiten teknologi seperti Apple, Microsoft, dan lain-lain.
Apple dilaporkan mengalami penurunan nilai perusahaan hingga US$ 220 miliar sejak Rabu (4/5/2022) waktu AS. Penurunan terjadi tepat setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga akibat tingginya inflasi di AS.
Pasca kebijakan The Fed keluar, pasar modal di AS mulai melemah. Buktinya, sepanjang perdagangan Rabu (4/5) hingga Senin (9/5) waktu setempat, Indeks S&P 500 AS sudah melemah 7% hingga jatuh ke bawah level 4.000. Pada periode yang sama, Indeks Nasdaq juga melemah 10%.
Berikut daftar perusahaan teknologi yang menurun nilainya akibat tren koreksi pasar modal di AS:
- Microsoft: Nilainya menurun US$ 189 miliar
- Tesla: Nilainya menurun US$ 199 miliar
- Amazon: Kapitalisasi pasarnya menurun US$ 173 miliar
- Alphabet: Nilainya menurun US$ 123 miliar
- Nvidia: Nilainya menurun US$ 85 miliar
- Meta: Nilainya menurun US$ 70 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Libur Lebaran, Saham Teknologi Malah Diobral Investor
