Kenaikan Suku Bunga AS "Ketaker", Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 May 2022 19:15
FILE PHOTO: Trucks are parked at the open-pit mine of PT Freeport's Grasberg copper and gold mine complex near Timika, in the eastern region of Papua, Indonesia on September 19, 2015 in this file photo taken by Antara Foto.   REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara FotoATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS MANDATORY CREDIT. INDONESIA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN INDONESIA./File Photo
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, sebesar 50 basis poin (bps) ke 0,75-1% jadi pendorong harga tembaga dunia yang menguat hari ini.

Pada Kamis (5/5/2022) pukul 17.00 WIB, harga tembaga dunia tercatat US$ 9.599/ton, naik 0,9% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Sebelumnya kenaikan suku bunga jadi beban laju harga tembaga. Karena pasar masih penuh ketidakpastian menanti besaran kenaikan suku bunga AS. Akibatnya aset berisiko seperti pasar komoditas dihindari.

Akan tetapi, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke 0,75-1%. Kenaikan ini pas sesuai perkiraan pasar. Mengutip CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga acuan 50 bps mencapai lebih dari 99%.

"The Fed telah mengomunikasikan kebijakan mereka dengan baik, dan mereka benar-benar melakukannya. Ini adalah sebuah kebijakan besar, dan tidak menjadi kejutan di pasar. Jadi, ini adalah hal yang baik," kata Simona Mocuta, Kepala Ekonom State Street Global Advisors, seperti dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar menyambut baik kebijakan The Fed karena komunikasi yang efektif. Tidak adanya kejutan membuat investor bisa tetap tenang, tidak ada kepanikan. Pasar berisiko pun kembali dilirik, harga tembaga ikut terkerek.

Lagipula secara fundamental, harga tembaga masih ditopang rendahnya persediaan. Persediaan di gudang bursa logam London (LME) tercatat 154.475 ton, sudah turun 40% dari puncak persediaan sebelumnya pada Agustus 2021.

Goldman Sachs menganggap tembaga bisa "berjalan menuju kehabisan persediaan tembaga".Bank investasi tersebut memperkirakan pasokan tembaga olahan akan mengalami defisit sebesar 375.000 ton tahun ini, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

"Kami percaya investor tetap puas dengan risiko pasokan tembaga Rusia, karena mereka tidak segera atau setajam (naik)yang terlihat di pasar biji-bijian atau energi, atau bahkan aluminium," tulis analis Goldman Sachs Nick Snowdon dalam sebuah laporan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular