
Bisnis Internasional BNI 'Kebal' Perang Ukraina, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis perbankan internasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tetap tumbuh di tengah terjadinya konflik Rusia dan Ukraina. Pertumbuhan terjadi karena dampak keterlibatan BNI dalam pembiayaan di sektor minyak bumi & gas serta mineral.
Direktur Treasury & International Banking BNI Henry Panjaitan berkata, konflik Rusia dan Ukraina tak banyak berdampak pada bisnis perbankan internasional perusahaan. Alasannya, kedua negara ini bukan pemain utama dalam transaksi perdagangan yang selama ini difasilitasi BNI.
"Tapi tekanan ini memberi dampak kenaikan beberapa komoditas seperti batu bara, CPO, emas dan turunannya. BNI dapat positifnya, di mana volume dari business trade BNI tumbuh tinggi karena mayoritas dari komoditas yang di-handle adalah oil, gas and mineral. Pada kuartal I/2022 ada peningkatan dari volume business trade finance BNI secara tahunan 63,54%," kata Henry, Selasa (26/4/2022).
Pertumbuhan volume transaksi perdagangan yang diakomodir BNI terjadi akibat naiknya volume ekspor dan impor. Selain itu, tren penurunan kasus Covid-19 di berbagai negara membuat transaksi internasional yang dilayani BNI semakin tumbuh.
Henry optimistis ke depannya transaksi perdagangan dan keuangan serta remitansi yang difasilitasi BNI akan semakin tumbuh. Apalagi, kini beberapa negara sudah memberikan peningkatan volume perdagangan seperti Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan China.
"Interkoneksi global value sudah mulai terjadi di kuartal pertama. Untuk meningkatkan volume transaksi di trade finance remittance kami terus lakukan akuisisi penetrasi dengan menjalin kemitraan baik ekosistem ekspor/impor, regulator, asosiasi, dan kegiatan regional trade talk series di hampir semua wilayah kantor BNI. Kami akan laksanakan global trade forum untuk membangun transaksi ekspor Indonesia," ujarnya.
Dalam skala internasional, kinerja kantor cabang BNI di luar negeri juga tumbuh. Earning asset Kantor Cabang BNI di luar negeri tumbuh 12,7% YoY, didukung kenaikan penyaluran kredit mencapai 14,7% secara tahunan, dan trade finance 6,1% YoY. Kemudian, penghimpunan DPK naik 15,7% secara tahunan.
"Kami memiliki target pertumbuhan 10% YoY untuk bisnis internasional dengan mengusung platform Xpora dengan koneksikan UMKM di Indonesia dengan diaspora yang jadi nasabah BNI di luar negeri," ujarnya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapkeu Ciamik, Saham BBNI Laris Diborong Asing!
