Dubes RI Beberkan Syarat UMKM Tembus Pasar Singapura
Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo mengungkapkan tantangan besar UMKM untuk menembus pasar Singapura. Tuntutan akan standar yang tinggi dari pasar di negara ini juga menjadi salah tantangan.
Selain itu, karena jumlah penduduk yang kecil maka persaingan untuk masuk ke Singapura pun sangat ketat. Dia mengungkapkan, tahun lalu KBRI Indonesia di Singapura membantu18 UMKM dari Jawa Tengah untuk mengikuti pameran. Sayangnya, hanya enam UMKM saja yang berhasil masuk dan diminati pasar Singapura.
"Untuk menghadapi tantangan ini yang dilakukan oleh KBRI bekerjasama tentunya dengan BNI dan juga lembaga-lembaga yang lain untuk membantu dan memahami pasar Singapura," jelas Suryo dalam BNI Global Diaspora Week bersama CNBC Indonesia, Kamis (21/4/2022).
Meski pasarnya terbilang kecil, Singapura tetap menjanjikan bagi UMKM karena menjadi hub atau pintu masuk menuju pasar yang lebih besar.
"Jika bisa memenuhi standar Singapura yang tinggi, maka bisa menjadi potensi untuk masuk ke negara lain. Tahun ini kami mencoba untuk lebih selektif lagi sesuai dan memahami karakter konsumen di Singapura, ini yang kami terus lakukan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager BNI Singapura Raymond Rudianto mengatakan BNI di Singapura terus memperkuat ekosistem diaspora dan melakukan pendampingan. Penguatan ekosistem dilakukan dengan menambahkan fitur baru pada BNI Mobile Remittance.
Selain itu, BNI juga akan meluncurkan produk Taplus Diaspora, sehingga diaspora bisa memiliki rekening dan bertransaksi menggunakan rupiah. Dari sisi pembiayaan, BNI di Singapura pun bisa melayani diaspora termasuk UMKM melalui SME Diaspora Loan.
Raymond menambahkan akan terus bersinergi yang ada dan terus berkomitmen untuk mendukung usaha diaspora di Singapura.
"Kami akan memperkuat network-network dan juga database kami dengan partner strategis dan komunitas diaspora Indonesia. Kami akan leverage ekosistem digital di Singapura dan akan menambah strategic partner yang sifatnya digital, seperti digital marketplace," jelasnya.
Langkah ini diharapkan bisa membuat bisnis diaspora di Singapura melejit. BNI juga akan menambah network pada BNI Xpora sehingga diaspora di Singapura bisa menjangkau pasar Asia Tenggara lainnya.
"Singapura bisa dibuat semacam hub untuk menjual barang barang dari Indonesia ke Asia Tenggara dan juga ke negara lain seperti Australia. ini mudah-mudahan akan membuat bisnis diaspora di Singapura melejit," pungkasnya.
(rah/rah)