Phintraco Sekuritas Pimpin Pangsa Pasar Investor Syariah 2021

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
15 April 2022 16:40
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pangsa pasar investor syariah pada tahun lalu paling banyak diserap oleh Phintraco Sekuritas sebanyak 26% dari total investor syariah.

BEI mencatat ada tiga AB SOTS (Anggota Bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System) terbesar pangsa pasar investor syariah 2021.

Setelah Phintraco Sekuritas, ada Indo Premier Sekuritas di posisi kedua dengan pangsa pasar sebanyak 24% dan First Asia Capital di posisi ketiga dengan 13%.

Phintraco Sekuritas juga mendominasi pada investor syariah baru mencapai 37%, diikuti BNI Sekuritas sebanyak 17%, dan MNC Sekuritas 13%.

"Phintraco Sekuritas juga memimpin investor syariah aktif mencapai 25,3%, diikuti Indo Premier Sekuritas sebanyak 25,2%, dan First Asia Capital 12%," ujar Irwan Abdalloh, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Kamis (14/4/2022). 

BEI mencatat pasar modal syariah telah menunjukkan kinerja yang baik dan memuaskan memasuki kuartal II/2022.

Irwan mengatakan kalau terjadi pertumbuhan investor saham syariah, hanya saja dia juga tidak memungkiri kalau terjadi perlambatan pertumbuhan akibat pandemi.

Tren perlambatan pertumbuhan investor mulai terjadi pada periode 2018 ke 2019, saat itu pertumbuhan hanya mencapai 54%. Padahal pada 2017 ke 2018 terjadi pertumbuhan mencapai 92%.

Lebih parah lagi, pada periode 2019 ke 2020, pertumbuhan terjadi hanya 25% saja, dan makin menipis hingga 2021 hanya 22,5% saja.

"Total investor saham syariah yang aktif pada 2021 mencapai 21.463 atau bertumbuh 27% dibandingkan 2020," ungkap Irwan.

Adapun secara sebaran, investor saham syariah di Indonesia masih didominasi di pulau Jawa sebanyak 66% dengan nilai transaksi Rp 5.310 miliar dengan dominasi transaksi terbesar berada di Jakarta Rp 2.214 miliar. Jakarta bahkan memimpin sebagai daerah dengan investor syariah terbanyak mencapai 17.738 investor.

Sedangkan di pulau Sumatera hanya ada 17.676 investor atau 18% dari total investor dengan nilai transaksi sebanyak Rp 751 miliar setara 11% dari total jumlah transaksi, diikuti Kalimantan sebanyak 8% atau 8.096 investor dengan nilai transaksi 4% atau Rp 251 miliar.

Di Sulawesi dan Maluku hanya ada 5.094 investor atau setara 5% dengan nilai transaksi 3% atau Rp 205 miliar. Terkecil adalah Bali, NTT, NTB dan Maluku hanya sebesar 2% investor atau 1.764 investor dengan 2% transaksi sebesar Rp 102 miliar.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta Menarik Hingga Kenapa Saham Syariah Layak Dilirik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular