
Minyak si Biang Kerok! Bikin Pertamax Naik, Bisa Bikin Resesi

Kenaikan harga minyak mentah membuat pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Kenaikan tersebut mulai berlaku pada 1 April 2022.
Tidak hanya itu, wacana kenaikan BBM jenis Pertalite (RON 90) juga ikut mengemuka, begitu juga dengan harga gas LPG 3 kilogram. Kemungkinan tersebut disinyalkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Jadi overall ya akan terjadi nanti (kenaikan), karena itu Pertamax, Pertalite. Premium belum. Mengenai gas (Elpiji) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).
Harga bensin Pertalite per 1 April 2022 ini justru dipatok merata sebesar Rp 7.650 per liter di seluruh wilayah Indonesia. Berbeda dari sebelumnya, di mana harga bensin Pertalite masih beragam di kisaran Rp 7.650 - Rp 8.000 per liter, tergantung provinsinya.
Ditetapkan merata sebesar Rp 7.650 per liter ini tak terlepas dari ditetapkannya bensin Pertalite sebagai produk Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), sehingga pemerintah memberikan kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) atas selisih antara harga jual dan harga keekonomiannya.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menilai, menguatnya harga minyak dunia membuat harga keekonomian Pertalite di atas Rp 10.000/ liter.
Hal ini juga terlihat dari harga jual bensin dengan nilai oktan (RON) 90 yang dijual oleh badan usaha penyalur BBM swasta yang pada umumnya mengikuti harga pasar, harga bensin RON 90 di April 2022 ini kini berada di kisaran Rp 12.500 per liter.
BP-AKR misalnya, membanderol harga BP 90 (RON 90) atau setara Pertalite yang dijual Pertamina kini sebesar Rp 12.500 per liter. Sementara VIVO membanderol harga bensin Revvo 89 (RON 89), satu tingkat di bawah Pertalite, sebesar Rp 12.400 per liter, naik dari sebelumnya sebesar Rp 8.900 per liter pada Maret 2022.
Ini artinya, terdapat selisih sekitar Rp 4.850 per liter antara harga pasar bensin RON 90 dengan harga jual Pertalite yang dipatok Rp 7.650 per liter saat ini.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan kenaikan Pertalite hingga 10% bisa menyumbang inflasi sebesar 0,32 poin persentase (ppt). Sementara itu, kenaikan harga Elpiji 3 kg hingga 10% bisa mendongkrak inflasi sebesar 0,35 ppt. Kenaikan Pertamax diperkirakan menyumbang inflasi sebesar 0,2 ppt.
Besarnya sumbangan inflasi tidak bisa dilepaskan dari tingginya jumlah pengguna Pertalite dan ElpijiĀ 3 kg di Indonesia. Pertalite adalah BBM yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Penjualan Pertalite pada 2020 mencapai 18,13 juta kilo liter (kl) sementara Pertamax sebanyak 8,64 juta Kl
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksi inflasi pada tahun ini berpotensi meningkat hingga mencapai level 5%, terutama jika pemerintah tetap ngotot untuk menaikkan harga LPG 3 kg dan BBM jenis Pertalite.
"Mau tidak mau masyarakat akan tetap pakai Pertalite dan LPG subsidi karena kebutuhan utama. Akhirnya, berimbas ke mana-mana," ujar Bhima kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/4/2022).
Kenaikan inflasi tentunya berdampak buruk pada daya beli masyarakat di saat baru mulai pulih pasca dihantam pandemi Covid-19. Ketika daya beli masyarakat menurun maka pertumbuhan ekonomi bisa kembali terpukul.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Resesi Mengintai Negara Barat
(pap/pap)