
Emas Lumayan Juga Ternyata... Minggu Ini Naik 1% Lebih!

Namun harga emas tetap mampu naik ditopang oleh krisis di Ukraina. Perang Rusia-Ukraina masih terjadi, yang menyebabkan ketidakpastian besar di pasar keuangan global.
Selain itu, investor juga masih percaya terhadap emas karena tren percepatan laju inflasi. Saat nilai tukar mata uang atau aset lain tergerus karena inflasi, tidak demikian dengan emas. Sebab, jumlah emas relatif terbatas, jumlahnya tidak bisa bertambah dengan cepat. Ini membuat kenaikan harga emas adalah sebuah keniscayaan, meski pergerakan harian diwarnai fluktuasi.
So, ke depan apakah harga emas bisa naik lagi? Apakah bisa sampai menyentuh kisaran US$ 2.000/troy ons?
Sayangnya mungkin belum. Wang Tao, Analis Pasar Reuters, memperkirakan harga emas akan bergerak netral di kisaran US$ 1.915-1.940/troy ons.
![]() |
Menurut Wang, saat ini harga emas sedang berada di gelombang (c). Gelombang ini cenderung bearish, bisa membawa harga emas menuju US$ 1.790-1.857/troy ons.
"Jika harga emas sampai menembus ke bawah US$ 1.915/troy ons, maka menjadi konfirmasi akan turun lagi ke US$ 1.878/troy ons. Namun sepertinya harga emas akan cenderung bergerak di zona netral US$ 1.890-1.959/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.
Wang menambahkan hanya pergerakan signifikan yang bisa memecah zona netral ini. Oleh karena itu, dia menyarankan investor menunggu sampai harga emas menembus ke atas US$ 1.959/troy ons atau anjlok ke bawah US$ 1.890/troy ons untuk menentukan langkah selanjutnya.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]