Emas Lumayan Juga Ternyata... Minggu Ini Naik 1% Lebih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2022 10:30
Ilustrasi Perhiasan Emas
Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak menguat sepanjang pekan ini. Mampukah harga sang logam mulia menyentuh level US$ 2.000/troy ons?

Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.945,85/troy ons. Naik 0,71% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya.

Dengan begitu, harga emas naik 1,12% selama seminggu. Meski demikian, harga emas masih mencatatkan koreksi 2,23% dalam sebulan terakhir.

"Kinerja emas pekan ini relatif baik di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi. Status emas sebagai safe-haven dan lindung nilai terhadap inflasi akan memberikan basis yang kuat," kata Jeffrey Halley, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 1,22%. Sejatinya apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga emas.

Sebab, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun terkoreksi.

Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS juga bergerak naik. Untuk tenor 10 tahun, yield melonjak 31,43 basis poin pekan ini. Pada perdagangan akhir pekan, yield instrumen ini menyentuh titik tertinggi sejak 219.

Kenaikan yield juga sejatinya merupakan kabar buruk buat emas. Pasalnya, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang emas, opportunity cost naik dibandingkan memiliki obligasi.

Halaman Selanjutnya --> Bagaimana Prospek Harga Emas?

Namun harga emas tetap mampu naik ditopang oleh krisis di Ukraina. Perang Rusia-Ukraina masih terjadi, yang menyebabkan ketidakpastian besar di pasar keuangan global.

Selain itu, investor juga masih percaya terhadap emas karena tren percepatan laju inflasi. Saat nilai tukar mata uang atau aset lain tergerus karena inflasi, tidak demikian dengan emas. Sebab, jumlah emas relatif terbatas, jumlahnya tidak bisa bertambah dengan cepat. Ini membuat kenaikan harga emas adalah sebuah keniscayaan, meski pergerakan harian diwarnai fluktuasi.



So, ke depan apakah harga emas bisa naik lagi? Apakah bisa sampai menyentuh kisaran US$ 2.000/troy ons?

Sayangnya mungkin belum. Wang Tao, Analis Pasar Reuters, memperkirakan harga emas akan bergerak netral di kisaran US$ 1.915-1.940/troy ons.

emasSumber: Reuters

Menurut Wang, saat ini harga emas sedang berada di gelombang (c). Gelombang ini cenderung bearish, bisa membawa harga emas menuju US$ 1.790-1.857/troy ons.

"Jika harga emas sampai menembus ke bawah US$ 1.915/troy ons, maka menjadi konfirmasi akan turun lagi ke US$ 1.878/troy ons. Namun sepertinya harga emas akan cenderung bergerak di zona netral US$ 1.890-1.959/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.

Wang menambahkan hanya pergerakan signifikan yang bisa memecah zona netral ini. Oleh karena itu, dia menyarankan investor menunggu sampai harga emas menembus ke atas US$ 1.959/troy ons atau anjlok ke bawah US$ 1.890/troy ons untuk menentukan langkah selanjutnya.

emasSumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alon-alon Waton Kelakon, Harga Emas Naik Terus Nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular