
Emas Lumayan Juga Ternyata... Minggu Ini Naik 1% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak menguat sepanjang pekan ini. Mampukah harga sang logam mulia menyentuh level US$ 2.000/troy ons?
Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.945,85/troy ons. Naik 0,71% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya.
Dengan begitu, harga emas naik 1,12% selama seminggu. Meski demikian, harga emas masih mencatatkan koreksi 2,23% dalam sebulan terakhir.
"Kinerja emas pekan ini relatif baik di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi. Status emas sebagai safe-haven dan lindung nilai terhadap inflasi akan memberikan basis yang kuat," kata Jeffrey Halley, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.
Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 1,22%. Sejatinya apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga emas.
Sebab, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun terkoreksi.
Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS juga bergerak naik. Untuk tenor 10 tahun, yield melonjak 31,43 basis poin pekan ini. Pada perdagangan akhir pekan, yield instrumen ini menyentuh titik tertinggi sejak 219.
Kenaikan yield juga sejatinya merupakan kabar buruk buat emas. Pasalnya, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang emas, opportunity cost naik dibandingkan memiliki obligasi.
Halaman Selanjutnya --> Bagaimana Prospek Harga Emas?