Reli 5 Hari Melambung Tinggi, IHSG Akhirnya Nyerah Hari Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. Indeks ditutup melemah 0,62% di level 7.104 pada perdagangan Rabu (06/04/22).
Asing terpantau melakukan pembelian saham dengan net buy Rp 372 miliar di seluruh pasar pada perdagangan hari ini.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp 113 miliar dan Rp 109 miliar.
Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi dua saham paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 299 miliar dan Rp 113 miliar.
Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona merah. Koreksi IHSG terbilang tipis jika dibandingkan Bursa Benua Kuning lain. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan dengan koreksi 1,87%.
Semalam, bursa saham AS juga ditutup melemah mengakhiri reli dua hari sepanjang minggu ini. Indeks Dow Jones drop 0,8% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite ambles masing-masing 1,26% dan 2,36%.
Kabar yang membuat pasar keuangan bergejolak datang dari Gubernur Federal Reserve Lael Brainard yang mengatakan bahwa pihaknya perlu menurunkan neracanya "secara cepat" untuk menekan inflasi.
"Inflasi terlalu tinggi dan dan menyimpan risik kenaikan lanjutan," tuturnya, dikutip CNBC International.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), lanjut dia, perlu secara bertahap mendongkrak suku bunga acuan (Fed Funds Rate). Deutsche Bank menjadi bank di Wall Street pertama yang memprediksi resesi AS akhir 2023 atau awal 2024 karena agresivitas The Fed memerangi inflasi.
Sinyal resesi terpantau dari terbentuknya kurva inversi imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS, di mana yield obligasi tenor 2 tahun berada di 2,461% dan yield obligasi tenor 10 tahun di 2,45%.Yieldobligasi tenor 5 tahun melesat ke 2,6%, tapi tenor 30 tahun hanya di kisaran 5,51%.
Investor masih menunggu risalah rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu (6/4) waktu setempat, yang memberikan gambaran lebih lanjut tentang jalur kenaikan suku bunga acuan.
Di sisi lain IHSG yang sudah berkali-kali mencetak rekor tertinggi barunya dalam sejarah juga membuka peluang terjadinya aksi profit taking oleh para trader.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)