Sepanjang 2020, Harga Batu Bara Paling 'Boring' Pekan Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 April 2022 10:40
foto : CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun 2022 pergerakan batu bara paling stabil di pekan ini, dilihat dari rentang pergerakannya, begitu juga dengan penurunan/kenaikan harganya. Meski demikian, ke depannya harga batu bara diperkirakan masih akan kembali naik, bahkan hingga tahun depan.

Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan ini harga batu bara acuan Ice Newcastle (Australia) turun 4,62% ke US$ 252/ton, dengan rentang perdagangan di kisaran US$ 251/ton sampai US$ 258,25/ton atau hanya US$ 7,25 saja.

Kekhawatiran akan pelambatan ekonomi China membuat harga batu bara turun di pekan ini. China merupakan negara konsumen batu bara terbesar di dunia.

Berdasarkan data Worldometer, Negeri Tiongkok berkontribusi lebih dari 50% terhadap konsumsi batu bara dunia. Ketika ekonominya melambat permintaan tentu saja akan menurun.

Seperti diketahui, akibat kenaikan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) China kembali memberlakukan lockdown di beberapa wilayah, termasuk ibu kota Shanghai.
Tanda-tanda pelambatan ekonomi China sudah terlihat dari melambatnya sektor manufaktur.

Data dari pemerintah China yang dirilis Kamis lalu menunjukkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur bulan Maret sebesar 49,5, turun dari bulan sebelumnya 50,2 dan lebih rendah dari prediksi ekonomi sebesar 49,7.

PMI manufaktur menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi sementara di atas 50 artinya ekspansi.

Kontraksi yang dialami tersebut menjadi yang pertama dalam 5 bulan terakhir.

Sementara itu lembaga rating ICRA memperkirakan harga batu bara akan terus naik secara perlahan-lahan karena mencari titik keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

"Karena harga batu bara yang sangat tinggi di Maret tahun ini maka harga batu bara diperkirakan akan tetap bertahan tinggi hingga 2023. Harga batu bara di kuartal IV-2023 kemungkinan akan berada di antara US$ 300-350/ton. Untuk keseluruhan tahun, harga mendekati US$ 400 sebagai basis," tutur Ritabrata Ghosh, Sector Head and AVP dari ICRA, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (28/3/2022).

Ritabrata menjelaskan dalam skenario pesimis batu bara akan berada di kisaran US$ 350/ton sementara skenario optimistis akan berada di kisaran US$ 500/ton. Pada kuartal I tahun depan, harga batu bara mungkin akan naik 45-55% karena belum seimbangkan pasokan dan permintaan akibat perang Rusia-Ukraina. Sebagai catatan, Rusia berkontribusi 17% dari pasokan thermal coal global dan 10% cooking coal.

"Harga batu bara akan bergerak di kisaran US$ 350-500/ton," tuturnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Batu Bara Mendadak Labil, Seperti Naik Roller Coaster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular