Awal Kuartal II, Dow Futures Kompak Menguat!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat (1/4/2022), di mana investor masih mengevaluasi kuartal baru dan indikator resesi pasar obligasi.
Serta, investor juga masih menunggu rilis data pekerjaan baru di Maret, di mana Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis pada pukul 08:30 pagi waktu setempat.
Kontrak futures indeks Dow Jones menguat 128 poin atau 0,4%. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq terapresiasi yang masing-masing sebesar 0,35% dan 0,3%.
Kemarin, indeks Dow Jones melemah untuk menutup perdagangan di kuartal pertama di zona negatif. Indeks Dow Jones merosot 550,46 poin (-1,56%) ke level 34.678,35.
Hal yang serupa terjadi, indeks S&P 500 melemah 1,57% ke level 4.530,41 dan Nasdaq terkoreksi cukup dalam sebanyak 1,54% ke 14.220,52.
Ketiga indeks mengalami performa kuartal terburuk sejak Maret 2020. Indeks Dow Jones dan S&P 500 merosot tajam yang masing-masing sebanyak 4,6% dan 4,9%. Sementara itu, Nasdaq terkoreksi lebih dari 9%.
Saham-saham telah melakukan pemulihan di bulan Maret, kemudian terkoreksi tajam karena kenaikan suku bunga acuan dan inflasi.
Saham-saham untuk saat ini menepis sinyal resesi dari pasar obligasi. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun dan 10 tahun terbalik untuk pertama kalinya sejak 2019.
Untuk sebagian investor, hal tersebut menunjukkan sinyal bahwa ekonomi berpotensi resesi. Namun, kurva yield yang terbalik tidak memprediksi secara tepat kapan resesi akan terjadi. Secara historis, resesi dapat terjadi satu tahun lagi atau mungkin lebih.
Menurut Ketua Investasi Boston Private Wealth Shannon Saccocia bahwa semua orang perlu mengetahui fakta bahwa ekonomi akan bergerak lebih lambat.
Rilis data pekerjaan hari ini dapat memberikan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) keyakinan untuk mempertahankan rencana kenaikan suku bunga acuan yang agresif tahun ini, guna menahan inflasi tanpa takut terlalu memperlambat ekonomi.
Analis memprediksikan sebanyak 490.000 pekerjaan tambahan di bulan Maret dan angka pengangguran jatuh ke 3,7% dari 3,8%, jika mengacu kepada poling analis Dow Jones.
Saham GameStop reli lebih dari 15% di beberapa jam setelah perdagangan ditutup setelah perusahannya mengumumkan untuk melakukan pemecahan saham.
Kemarin, harga energi turun setelah Gedung Putih mengatakan akan melepaskan 1 juta barel minyak per hari selama enam bulan ke depan dari cadangan minyak strategis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Indikator utama lainnya yang harus diwaspadai termasuk ISM Manufaktur AS dan laporan pengeluaran konstruksi. Keduanya dijadwalkan akan dirilis hari ini pada pukul 10 pagi waktu setempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)