Top, Bu Sri Mulyani! Beban Utang RI Bisa Turun Karena Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah melakukan transaksi liability management dengan skema tender offer untuk membeli kembali sembilan seri surat utang valas berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) di pasar sekunder. Jumlah instruksi tender yang diterima pemerintah mencapai US$ 1,57 miliar.
Dari jumlah tersebut, pemerintah melakukan pembelian kembali global bond dengan nilai total US$ 467,48 juta. Total pembayaran tunai (cash consideration) sebesar US$ 499,99 juta.
Seri yang dibeli kembali akan jatuh tempo pada 2023-2027. Transaksi liability management dengan skema tender offer pada 29 Maret di pasar global adalah yang kedua kalinya dilakukan Indonesia setelah transaksi perdana di September tahun lalu.
![]() |
Liability management merupakan skema pembelian surat utang pemerintah dalam valuta asing yang pernah diterbitkan tetapi tidak terlalu diminati di pasar sekunder. Liability management dimaksudkan untuk membantu likuiditas pasar global bond yang tidak likuid dan efisiensi yang kupon tinggi sehingga performa debt management membaik di mata investor dan lembaga pemeringkat (rating).
Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam keterangannya mengatakan liability management pada tahun ini juga dilakukan untuk memperpanjang profil jatuh tempo global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga.
Sebagai bagian dari rangkaian transaksi liability management, pada Rabu (23/3/2022), pemerintah juga telah berhasil melakukan pricing atas global bond dalam denominasi dolar AS dengan format SEC Shelf Registered. Nominal global bond yang diterbitkan adalah sebesar US$ 1,75 miliar dalam dua seri, yaitu penerbitan baru (RI0332) untuk tenor 10 tahun sebesar US$ 1 miliar dan penerbitan baru (RI0352) untuk tenor 30 tahun sebesar US$ 750 juta. Transaksi ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kesebelas dalam mata uang dolar AS.
"Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global," tulis keterangan DJPPR.
Hasil penerbitan ini salah satunya digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond melalui transaksi tender offer pada 29 Maret lalu. Lima lembaga menjadi joint bookrunner dalam transaksi tender offer yakni Citigroup, Deutsche Bank, Mandiri Sekuritas, Societe Generale dan Standard Chartered Bank. Sementara itu, bertindak sebagai co-managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
Perdana 2022! Indonesia Jual Surat Utang Valas
(mae/mae)