Terbitkan Surat Utang Valas, Pemerintah RI Raup Rp 25 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi valuta asing (valas) perdana pada 2022, yaitu global bonds. Nominal yang ditarik adalah sebesar US$ 1,75 miliar atau Rp 25,2 triliun (kurs Rp 14.400/US$).
SUN terdiri atas tenor 10 tahun sebesar US$ 1 miliar dan 30 tahun sebesar US$ 70 juta dengan format SEC-Registered Shelf Take-Down. Sementara itu initial price guidance (IPG) pada level 3,95% untuk tenor 10 tahun dan 4,6% untuk tenor 30 tahun.
Diketahui posisi penerbitan ini terbilang sulit dan cukup berisiko seiring dengan ketidakpastian pada kondisi pasar keuangan global, dipengaruhi konflik yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina, kenaikan suku bunga acuan The Fed dan tekanan inflasi global.
Namun pemerintah berhasil menekan harga hingga 35 bps untuk tenor 10 tahun ke level ke 3,6% dan 25 bps untuk tenor 30 tahun ke level 4,35%. Hal ini mencerminkan permintaan yang kuat dari investor global di Asia, Eropa, dan AS.
Transaksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia kali ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kesebelas dalam mata uang dolar AS.
"Format Penerbitan SEC Shelf Registered ini memungkinkan pemerintah untuk menjangkau investor institusional di US secara luas dan memungkinkan penerbitan dapat dilakukan dengan cepat pada saat dana dibutuhkan atau kondisi pasar yang mendukung," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Lucky Alfirman kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/3/2022)
Utang tersebut nantinya akan digunakan untuk pembiayaan APBN secara umum. Hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond melalui transaksi Tender Offer.
Kedua seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard & Poor's, dan BBB dari Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Mandiri Securities, Societe Generale, dan Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
[Gambas:Video CNBC]
Pelan-pelan! Sri Mulyani Singkirkan Asing dari Surat Utang RI
(mij/mij)