Review

Intip Gaji Para Bos 6 Bank Kakap RI

Tim Riset, CNBC Indonesia
31 March 2022 13:00
kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian
Foto: kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank besar RI menikmati pertumbuhan laba bersih yang signifikan sepanjang tahun lalu. Kinerja keuangan yang moncer tersebut menjadi berkah bagi jajaran direksi dan komisaris bank yang cenderung mengalami kenaikan gaji dan tunjangan pada 2021.

Secara umum direksi perusahaan memperoleh tingkat remunerasi yang lebih tinggi dari dewan komisaris karena terlibat secara harian dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Meskipun begitu, komisaris juga menerima gaji yang tidak kalah tinggi karena merupakan perwakilan para pemegang saham untuk memastikan perusahaan tidak pailit.

Di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia merangkum jumlah gaji, tunjangan, atau insentif lainnya yang dikantongi oleh dewan komisaris dan direksi di enam bank terbesar Tanah Air.

Catatan saja, data soal total gaji beserta tunjangan para petinggi bank tersebut dihitung berdasarkan laporan keuangan bank secara konsolidasian. Artinya, mencakup pula entitas anak usaha bank terkait.

Sebut saja, Bank Mandiri (BMRI) memiliki 10 anak usaha, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) punya 9 entitas anak, Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki 4 entitas anak.

Kemudian, Bank Central Asia (BBCA) mempunyai 9 anak usaha dan Bank CIMB Niaga (BNGA) memiliki 2 anak usaha.


Bank Mandiri (BMRI)

Bank BUMN ini melaporkan bahwa selama tahun 2021 lalu perusahaan membayarkan lebih dari Rp 740 miliar kepada dewan direksi dan komisaris perusahaan.

Selain itu karyawan kunci lainnya seperti komite audit dan jajaran vice president juga memperoleh total gaji, tunjangan, bonus dan insentif senilai lebih dari Rp 636 miliar.

Total pendapatan yang diperoleh dewan komisaris tercatat naik dari tahun 2020, sedangkan pendapatan direksi perusahaan malah turun.


Untuk direksi perusahaan, BMRI menggelontorkan Rp 214,79 miliar untuk gaji dan tunjangan tahun 2021 lalu, ditambah Rp 313,38 miliar dalam bentuk bonus lainnya (tantiem).

Sementara itu Dewan Komisaris Bank Mandiri memperoleh gaji dan tunjangan sebesar Rp 73,44 miliar tahun lalu, ditambah tantiem sebesar Rp 110,81 miliar.


Bank BRI (BBRI)

Bank BUMN terbesar ini melaporkan bahwa selama tahun 2021 lalu perusahaan membayarkan gaji & tunjangan, serta tantiem, bonus, & insentif lebih dari Rp 722 miliar kepada dewan direksi dan komisaris perusahaan.

Selain itu karyawan kunci lainnya juga memperoleh bonus dan insentif senilai Rp 814,92 miliar, meskipun jumlahnya tidak disebutkan rinci.

Total pendapatan yang diperoleh dewan komisaris dan direksi perusahaan meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp 660 miliar, seiring dengan peningkatan kinerja perusahaan.

Simak gaji & tunjangan komisaris & direksi BMRI hingga BNGA di halaman selanjutnya>>>

Bank BCA (BBCA)

Bank swasta terbesar di RI milik Grup Djarum, yang juga merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal ini, melaporkan bahwa selama tahun 2021 lalu perusahaan membayarkan Rp 440,39 miliar dalam bentuk tantiem kepada dewan direksi dan komisaris perusahaan. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya senilai Rp 445,18 miliar.

Sementara itu terkait total gaji dan tunjangan yang diterima oleh pimpinan tertinggi Bank BCA tidak dirinci dalam laporan keuangan tahunan.

Bank BNI (BBNI)

Bank BUMN terbesar ketiga ini melaporkan bahwa selama tahun 2021 lalu perusahaan membayarkan lebih dari Rp 233 miliar kepada dewan direksi dan komisaris perusahaan. Total gaji dan tambahan pendapatan lain merupakan yang terkecil dari empat bank besar RI, walaupun secara angka, nilainya masih sangat fantastis.

Total pendapatan yang diperoleh dewan komisaris dan direksi perusahaan turun dari tahun sebelumnya yang tercatat mencapai lebih dari Rp 283 miliar.

Selain itu, karyawan kunci lainnya seperti komite audit dan jajaran vice president juga memperoleh total gaji, tunjangan, bonus dan insentif jumbo senilai total lebih dari Rp 182 miliar.

Untuk direksi perusahaan, BBNI menggelontorkan Rp 62,96 miliar untuk gaji dan tunjangan ditambah Rp 85,48 miliar dalam bentuk bonus lainnya (tantiem).

Sementara itu Dewan Komisaris Bank BNI memperoleh gaji dan tunjangan sebesar Rp 23,70 miliar tahun lalu, ditambah tantiem sebesar Rp 49,17 miliar.

Bank BTN (BBTN)

Bank pelat merah ini membayarkan gaji dan kompensasi lainnya kepada dewan komisaris adalah sebesar Rp 38,01 miliar pada 2021. Angka tersebut meningkat signifikan dari sebesar Rp18,45 miliar pada 2020.

Sementara, gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi adalah sebesar Rp101,02 miliar. Seperti komisaris, pendapatan yang bisa dibawa pulang oleh direksi sepanjang 2021 meningkat tinimbang pada 2020 yang sebesar Rp 48,08 miliar.

Tidak hanya jajaran komisaris dan direksi, gaji dan tunjangan karyawan kunci lain BTN juga meningkat menjadi Rp 171,38 miliar pada tahun lalu, dari sebesar Rp 157,86 miliar pada 2020.

Bank CIMB Niaga (BNGA)

Terakhir, Bank CIMB Niaga membayarkan gaji & tunjangan serta bonus & THR kepada para dewan komisaris sebesar Rp 16,37 miliar pada 2021, naik dari tahun 2020 sebesar Rp 12,82 miliar.

Kemudian, untuk para direksi, BNGA menggelontorkan gaji & tunjangan, bonus & THR, kompensasi berbasis saham dan dana pensiun sebesar Rp 105,71 miliar pada tahun lalu.

Memang angka tersebut turun dari tahun 2020 sebesar Rp 125,25 miliar, tetapi jumlahnya tetaplah tergolong besar.

Selain itu, BNGA juga membayarkan gaji & tunjangan, bonus & THR, kompensasi berbasis saham dan dana pensiun kepada pejabat eksekutif bank sebesar Rp 317,76 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp 290,37 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Besar Profit Taking, Sinyal Asing Mulai Kabur?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular