
Rusia-Ukraina Mau Damai, Investor Tembaga Kebanjiran Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia Harga tembaga dunia menguat karena mata uang dolar AS yang jatuh pada perdagangan hari ini. Di sisi lain, Rusia menarik mundur pasukannya sehingga jadi katalis bagi tembaga.
Pada Rabu (30/3/2022) pukul 16.04 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.430/ton, melonjak 1,1% dibandingkan posisi kemarin.
Dolar AS melemah, membuat tembaga yang dibanderol dengan greenback jadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS (DXY) turun 0,53% dibanding posisi kemarin menjadi US$ 97,88. Ini merupakan level terendah sejak awal bulan.
Harga tembaga juga ditopang oleh sentimen konflik Rusia dengan Ukraina yang sudah mereda dan bisa menjadi katalis positif untuk berbagai aset berisiko karena ketidakpastian pasar mulai mereda.
MengutipCNBC International, Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan bahwa penarikan ini merupakan perubahan strategis yang dilakukan Moskow. Washington meyakini langkah ini sebagai reposisi pasukan.
Pentagon menyebut Moskow saat ini berfokus untuk menguasai wilayah Donbass yang saat ini diklaim Kremlin sebagai wilayah yang bukan lagi milik Ukraina.
"Sampai saat ini, kami masih menilai bahwa rencana mereka adalah untuk menduduki dan mencaplok Ukraina menggunakan pendekatan tiga garis serangan. Sekarang kami pikir mereka akan memprioritaskan timur Ukraina," ujarnya.
Rusia sendiri mengklaim sudah mengurangi jumlah angkatan bersenjata mereka di Ukraina. Hal ini diutarakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin, yang berbicara usai pembicaraan damai Rusia dan Ukraina berlangsung di Turki.
Meski demikian, negosiator Rusia lain mengaku ini bukan "gencatan senjata". Ini hanya deeskalasi militer bertahap di dua "arah utama".
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...