
Nggak Cuma Produknya, Saham Konsumer Goods Mulai Diborong

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten consumer goods menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (30/3/2022). Para investor memborong saham-saham tersebut di tengah momentum menjelang bulan puasa yang diperkirakan akan dimulai pada 2-3 April 2022.
Indeks sektor konsumen primer (IDXNONCYC) tercatat memimpin sektoral dengan naik 0,84%.
Berikut saham-saham barang konsumsi yang naik pagi ini, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.27 WIB.
Unilever Indonesia (UNVR), naik +5,46%, ke Rp 3.670/unit
Ace Hardware Indonesia (ACES), +2,44%, ke Rp 1.050/unit
Kino Indonesia (KINO), +1,82%, ke Rp 3.350/unit
Mayora Indah (MYOR), +1,81%, ke Rp 1.685/unit
Indofood Sukses Makmur (INDF), +1,29%, ke Rp 5.900/unit
Kalbe Farma (KLBF), +1,23%, ke Rp 1.650/unit
H M Sampoerna (HMSP), +1,10%, ke Rp 920/unit
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), +1,03%, ke Rp 7.375/unit
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), +0,92%, ke Rp 1.650/unit
Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD), +0,92%, ke Rp 550/unit
Gudang Garam (GGRM), +0,89%, ke Rp 31.100/unit
Campina Ice Cream Industry (CAMP), +0,76%, ke Rp 266/unit
FKS Food Sejahtera (AISA), +0,56%, ke Rp 181/unit
Menurut data di atas, saham UNVR memimpin kenaikan 5,46%, ditopang oleh aksi beli asing sebesar Rp 8,93 miliar di pasar reguler. Dengan ini, saham UNVR sudah naik selama 4 hari beruntun dan menghasilkan kenaikan 7,92% dalam sepekan, kendati masih amblas 10,22% sejak awal tahun (ytd).
Kabar teranyar, setelah Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Ainul Yaqin diketahui memborong saham UNVR, kali ini giliran Presiden Direktur Ira Noviarti yang memborong saham UNVR.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (29/3/2022), Ira diketahui memborong 870.000 saham dari awalnya tidak memiliki sama sekali.
Ira membeli saham UNVR di harga Rp 3.460 per saham, sehingga nilai transaksinya mencapai Rp 3,01 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada Senin, 28 Maret 2022.
Saham ACES juga menguat 2,44%, melanjutkan kenaikan sejak Kamis pekan lalu (24/3). Dalam seminggu saham ini menguat 6,06%.
Saham KINO dan MYOR pun masing-masing naik 1,82% dan 1,81%. Dalam seminggu kedua saham tersebut secara berturut-turut terkerek 5,05% dan 2,69%.
Biasanya, saat momentum puasa saham-saham emiten sektor consumer goods, termasuk ritel, cenderung dilirik oleh pelaku pasar.
Secara historis, momen ibadah puasa memberikan berkah bagi perekonomian. Konsumsi masyarakat cenderung meningkat saat Ramadhan dan laju perputaran uang pun meningkat.
Peningkatan konsumsi masyarakat saat puasa hingga lebaran juga ditopang oleh adanya insentif bagi para pekerja lewat Tunjangan Hari Raya (THR).
Adanya tambahan pendapatan ini dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja lebih mulai dari makanan, seperti kue-kue lebaran, cemilan, hingga aksesoris.
Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun ini, kasus Covid-19 yang terus menurun membuat mobilitas masyarakat bisa terdongkrak. Masyarakat bisa lebih leluasa berbelanja dan bisa ikut mengerek kinerja penjualan emiten yang terkait.
Selain itu, vaksinasi juga sudah berjalan dengan baik, apalagi dengan adanya vaksin booster. Mudik pun sudah diperbolehkan dengan syarat sudah divaksin 3x (termasuk booster). Kondisi ekonomi juga lebih solid.
Namun, faktor pelaksanaan kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% tentunya juga menjadi pertimbangan tambahan. Kenaikan PPN sebesar 1% tentu akan membuat harga berbagai produk ritel dan consumer goods sebagai objek pajak akan naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Consumer Goods Bangkit, Setelah Lama Tertinggal