Hari Ini Turun, Tapi Prospek Tembaga Tetap Cerah!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga melemah pada perdagangan hari ini. Namun ke depan berpotensi menguat setelah persediaan di China, konsumen utama dunia, menyusut.
Pada Jumat (25/3/2022) pukul 16:30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.324/ton, turun 0,32% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Per Jumat 25 Maret, persediaan tembaga SMM di pasar utama China turun 13.800 ton dari Senin menjadi 148.800 ton. Jika dibandingkan dengan Jumat lalu turun 23.700 ton. Destocking minggu ini lebih lambat dari minggu lalu.
Secara rinci, persediaan di Shanghai turun 10.200 ton menjadi 90.000 ton, persediaan di Guangdong turun 3.100 ton menjadi 42.200 ton, persediaan di Jiangsu turun 1.000 ton menjadi 8.200 ton, persediaan di Zhejiang turun 600 ton menjadi 1.000 ton, dan persediaan di Chongqing turun 700 ton menjadi 1.900 ton.
Hanya persediaan di Tianjin yang meningkat 2.000 ton menjadi 3.000 ton, yang terutama disebabkan oleh konsumsi hilir yang melemah dan peningkatan kedatangan barang.
Pengiriman yang lebih lambat terutama disebabkan karena wabah Covid-19 yang kembali merebak. Karena pandemi, hilir mengambil barang lebih sedikit dari minggu lalu. Kemudian, tembaga impor masih belum banyak.
Ke depan, pengiriman pasokan akan meningkat karena smelter akan mendapat tekanan untuk mengosongkan persediaan mereka menjelang akhir Maret. Terlebih lagi, konsumsi akan meningkat karena meredanya wabah Covid-19. Oleh karena itu total persediaan diperkirakan akan terus menurun sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi harga tembaga.
China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54 persen dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)