Thailand Diguyur Hujan, Investor Karet Kebanjiran Cuan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 March 2022 18:35
A man looks behind as he drives a truck transporting rubber for sale in Nsuaem, Ghana November 24, 2018.Picture taken November 24, 2018. REUTERS/Zohra Bensemra
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melanjutkan reli selama 5 hari beruntun didukung oleh pasokan bahan baku yang terbatas dan pelemahan mata uang yen Jepang terhdaap dolar Amerika Serikat.

Pada Kamis (24/3/2022) pukul 16.33 WIB harga karet berjangka di Jepang tercatat JPY 255,2/kg, melonjak 1,07% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Hujan deras di Thailand selama seminggu terakhir telah mempengaruhi penyadapan karet. Pengetatan pasokan mendorong harga bahan baku, kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Harga lateks Thailand mencapai level tertinggi sejak 13 Maret di BTH 52,35 (US$ 1,56) per kg pada hari ini. Sementara harga lembaran karet Thailand mencapai BTH 75,90/kg pada, tertinggi sejak 28 Februari.

Kondisi di Thailand membuat pasokan karet dunia terancam turun. Sebab Thailand adalah produsen terbesar di dunia dengan produksi 4,37 juta ton karet alam pada tahun 2020, berdasarkan data Statista

Mata uang yen Jepang melemah terhadap dolar AS. Saat ini tercatat JPY 121,64/dolar AS, merupakan level terendah sejak Desember 2015. Hal ini membuat karet yang dibanderol dengan mata uang yen menjadi lebih murah dibandingkan dengan mata uang lain.


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minyak Bangkit dari Kubur, Harga Karet Meluncur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular