
Gawat! Kasus Corona Makin Tinggi di China, Karet Merana

Jakarta, CNBC Indonesia - Karet berjangka Jepang melemah pada awal pekan ini karena kekhawatiran penyebaran cepat varian virus corona Omicron. Termasuk penyebaran di konsumen utama China.
Pada Senin (27/12/2021) harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 229/kg, turun 0,52% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
![]() |
Varian COVID-19 Omicron sudah terdeteksi di 115 negara menurut laporan Kementerian Kesehatan pada Minggu (26/12/2021). Penyebaran Omicron yang tinggi membuat tingkat kasus harian COVID-19 di dunia kembali meningkat, bahkan minggu ini sempat terjadi rekor lonjakan kasus harian baru tertinggi. Pada Kamis (23/12/2021) angka kasus harian COVID-19 dunia mencapai 982.822 kasus dalam sehari.
Akibatnya negara-negara kembali menerapkan protokol kesehatan ketat. Hal ini berpotensi membuat roda ekonomi kembali terganggu.
China melaporkan kenaikan harian tertinggi kasus COVID-19 lokal dalam 21 bulan. China mendeteksi 155 kasus yang ditularkan di dalam negeri per Sabtu (25/12/2021). Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 75 kasus dari hari sebelumnya.
China adalah negara yang memiliki strategi nol kasus COVID-19 dengan langkah karantina wilayah (lockdown). Jika ini terjadi, maka industri kembali tertekan dan mengaburkan pemulihan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Mengacu Statista, China merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan konsumsi 4,7 juta ton pada 2020. Jika aktivitas ekonomi di China kembali tutup, maka permintaan karet sebagai komoditas industri berpotensi turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur