
Relaksasi Bursa Dirombak Hingga Jahja Borong Saham BCA

5. Jahja Setiaatmadja Borong Saham BCA Jelang Bagi Dividen
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja diketahui memborong saham BBCA jelang pembagian dividen perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (23/3/2022), pada 22 Maret 2022 Jahja membeli 633.005 lembar saham BBCA di harga Rp 8.060,75 per lembar. Dengan demikian, nilai transaksinya mencapai Rp 5,1 miliar.
Adapun tujuan transaksi adalah investasi jangka panjang dan status kepemilikan saham adalah langsung.
Pasca pembelian saham tersebut, Jahja kini memiliki total 40.811.090 lembar saham BBCA dari sebelumnya 40.178.085 lembar.
Transaksi pembelian saham BBCA ini dilakukan Jahja jelang tanggal cum dividen BBCA.
6. Wow! Sutiadi Widjaja Borong Saham RDTX Rp 313,9 M
Sutiadi Widjaja diketahui telah membeli sebanyak 46.852.500 lembar saham PT Roda Vivatex Tbk (RDTX). Transaksi dilakukan pada 21 Maret 2022 di harga 6.700 per lembar.
Dengan demikian,nilai transaksinya mencapai Rp 313,9 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (23/3/2022), pasca transaksi tersebut, kepemilikan saham Sutiadi Widjaja atas saham RDTX naik dari 6,05% jadi 23,48%.
Berdasarkan laporan keuangan RDTX, Sutiadi pernah menggenggam saham RDTX sebanyak 28.274.000 lembar atau 10,52% per akhir 2020. Namun, per 30 September 2021, Sutiadi tidak lagi tercatat sebagai pemegang saham.
Setidaknya pada periode Oktober-Desember 2021, Sutiadi tercatat beberapa kali membeli kembali saham RDTX. Terakhir pada 7 Desember 2021, Sutiadi membeli 150.000 lembar saham RDTX di harga Rp 7.000 per lembar. Kala itu jumlah saham miliknya naik dari 5,99% menjadi 6,05%.
7. Dijual Yusuf Mansur, Begini Profil PayTren Aset Manajemen
Berdasarkan laman resmi OJK, Paytren merupakan Manajer Investasi dengan izin usaha bernomor KEP-49/D.04/2017 Tgl 24 Okt 2017 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi Syariah kepada PT PayTren Aset Manajemen.
Adapun produk yang dipasarkan adalah reksa dana syariah. PAM menempatkan modal dasar Rp 25 miliar dengan modal disetor Rp 17,653 miliar.
Sejak resmi mendapatkan izin sebagai perusahaan pengelola investasi syariah, PAM merupakan Manajer Investasi syariah pertama di Indonesia sebagai implementasi dari rencana OJK memperluas pasar modal syariah Indonesia dengan menerbitkan POJK mengenai Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer Investasi Nomor 61/POJK.04/2016 tertanggal 20 Desember 2016.
Adapun berdasarkan laman resmi PayTren, susunan direksi dipimpin oleh Ustaz Yusuf Mansur, Ayu Widuri sebagai Direktur Utama, dan Achfas Achsien Direktur. Sementara itu, dewan pengawas syariah PAM antara lain, diketuai oleh Jaih Mubarok dan anggota Agus Haryadi.
8. Menuju Endemi, Sejumlah Relaksasi di Bursa Saham Dirombak
Bursa saham tengah bersiap menuju endemi. Persiapan ini tercermin dari sejumlah relaksasi terkait pandemi Covid-19 yang secara bertahap mulai dikurangi.
Penyesuaian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) 4/2022 yang menggantikan SEOJK 20/2021. Tujuan pembentukan SEOJK yaitu dalam rangka merubah kebijakan relaksasi yang diterapkan kepada Emiten dan Perusahaan Publik sebelum kembali ke pengaturan
normal.
Normalisasi dilakukan secara bertahap. Berikut sejumlah perubahan relaksasi yang CNBC Indonesia rangkum.
(vap/vap)[Gambas:Video CNBC]