Tancap Gas, Harga Batu Bara Kembali Melesat 8%

Maesaroh, CNBC Indonesia
Kamis, 24/03/2022 07:45 WIB
Foto: Pengapalan batu bara. (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terus menggeliat pekan ini. Melansir data Refinitiv, harga batu bara acuan Ice Newcastle (Australia) untuk kontrak April pada perdagangan Rabu (23/3/2022) ditutup di level US$ 269,95/ton, naik 8,13%.

Kenaikan tersebut melanjutkan tren positif pada perdagangan dua hari terakhir. Pada perdagangan Selasa (22/3), harga batu bara juga melesat 13,2% ke level US$ 249,65/ton.

Level tersebut mengakhiri tren penurunan harga batu bara yang sudah berlangsung pada 10-21 Maret lalu. Sepanjang periode tersebut batu bara sudah rontok 40%.


Rebound batu bara ini disebabkan makin meningkatnya eskalasi Rusia-Ukraina, melonjaknya harga minyak, hingga kenaikan kasus Covid-19 di China.

Konflik Rusia-Ukraina belum mereda setelah berlangsung hampir sebulan.Terbaru, pesawat-pesawat Moskow bahkan dikabarkan menggempur kota Chernihiv, dan menghancurkan jembatan di sana, Rabu (23/3/2022) pagi waktu setempat.

Sementara itu, harga minyak kembali meroket dan menyentuh level US$100 per barel. Pada Rabu (23/3), harga minyak minyak acuan AS jenis West Texas Intermediate (WTI) menyentuh US$ 114 per barel sementara minyak acuan internasional jenis Brent menyentuh US$ 121/barel.

Harga batu bara juga melonjak karena kenaikan kasus Covid-19 di China. China telah memberlakukan lockdown di beberapa kota menyusul adanya lonjakan kasus Covid akibat varian Omicron. Salah satu kota yang di-lockdown adalah Tangshan yang memiliki salah satu pelabuhan terbesar untuk pengiriman batu bara.

Lockdown membuat pengiriman terhambat karena lalu lintas truk ke pelabuhan terganggu.

China mencatat 4.770 kasus baru pada Senin (21/3). Negara tersebut juga sempat mencatatkan penambahan kasus hingga lebih dari 5.000 orang pada pekan lalu. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Batu Bara Amankan Ekspor Saat Harga Mendingin