Masih di Bawah Bayang-Bayang The Fed, Harga Perak Naik Tipis

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 March 2022 10:00
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak menguat pada perdagangan pagi ini. Meskipun begitu, gerak aset safe haven tersebut masih dalam tekanan dari bank sentral AS (The Fed) yang akan all out melawan inflasi.

Pada Rabu (23/2/2022) pukul 09.00 WIB harga perak dunia tercatat US$ 24,8/ons, naik 0,16% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.

The Fed mengindikasikan akan sangat agresif dalam menaikkan suku bunga acuan tahun ini.

Dalam dot plot terbaru, sebanyak 10 anggota Komite Kebijakan Moneter (Federal Open Market Committee/FOMC) melihat suku bunga bisa dinaikkan hingga tujuh kali di tahun ini, sebanyak delapan anggota lainnya bahkan melihat bisa lebih dari itu.

Dengan kenaikan sebanyak tujuh kali, maka pada akhir tahun ini suku bunga akan berada di kisaran 1,75- 2%. The Fed akan melakukan enam kali lagi rapat kebijakan moneter pada 2022, artinya akan selalu ada kenaikan sebesar 25 basis poin di setiap pertemuan.

Powell dalam pidatonya di hadapan National Association for Business Economics mengatakan inflasi di AS yang tinggi bisa membahayakan pemulihan ekonomi. Powell menegaskan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi bisa terkendali, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan sebesar 50 basis poin.

Asal tahu saja suku bunga merupakan 'musuh' utama perak. Ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi juga akan mengalami peningkatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi AS Diramal Tertinggi 40 Tahun, Harga Perak Anjlok 3%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular